Kamis 06 Jul 2017 12:57 WIB

Jaga Kebersihan Lingkungan Dapat Cegah Zoonosis

Kecoa
Kecoa

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Memperingati Hari Zoonosis Dunia Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof drh Srihadi Agung Priyono mengingatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar dapat terhindar dari penyakiti zoonotik.

"Secara umum, penyakit zoonotik dapat dicegah dengan tindakan pencegahan yang dapat dilakukan seperti menjaga kebersihan rumah dan lingkungan," kata Srihadi di Bogor, Kamis (6/7).

Ia menjelaskan, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan dengan mengendalikan serangga seperti nyamuk, lalat dan kecoa. Langkah berikutnya, menjaga kebersihan pribadi dan tangan, misalnya mencuci tangan dengan sabum setelah buang air kecil dan besar, setelah memegang hewan, bahan yang kotor, tanah dan bahan makanan yang masih mentah.

"Menangani makanan dengan bersih dan baik. Berbelanja daging, susu, dan telur pada kios atau toko yang resmi," katanya.

Bagi yang memiliki hewan peliharaan, lanjutnya, secara rutin hewan divaksin dan dirawat dengan baik. Kotoran hewan ditangani dengan baik. "Jika hewan sakit, segera dibawa ke dokter hewan," katanya.

Upaya mencegah penyakit zoonotik juga perlu dilakukan para peternak dengan cara menjaga kebersihan kandang dan hewan ternak. Demikian pula bila hewan sakit segera mengkonsultasikannya kepada dinas yang membindangi kesehatan hewan, pusat kesehatan hewan atau dokter hewan.

Menurut Srihadi, secara umum zoonosis atau penyakit zoonotik adalah sebagai penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya.

Penyakit zoonotik dapat ditularkan dari hewan hidup (misalnya melalui gigitan dan air liur, "aerosol", kotoran hewan, cairan yang keluar dari hewan atau tempat yang terinfeksi, atau melalui perantara insekta seperti nyamuk) atau melalui produk hewan baik yang dimakan/diminum manusia (daging, telur, susu, termasuk ikan dan "seafood") maupun produk yang tidak dimakan (misalnya kulit, tanduk, bulu). "Saat ini telah diketahui lebih dari 200 penyakit zoonotik di dunia," katanya.

Ia menjelaskan, satwa liar menjadi sumber utama beberapa penyakit zoonotik yang saat ini menular baik ke manusia maupun ke hewan domestik (yang selanjutnya juga dapat menularkan ke manusia dan hewan lain).

Lebih dari 60 persen penyakit menular (infeksius) pada manusia merupakan penyakit zoonotik atau dapat dikatakan berasal dari hewan, serta 75 persen penyakit-penyakit menular yang baru muncul (emerging) pada manusia dikategorikan penyakit zoonotik.

"Mari kita bersama meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan terhadap penyakit zoonotik dalam rangka mewujudkan keluarga, masyarakat, hewan dan lingkungan yang sehat," ajaknya.

Srihadi menambahkan, Hari Zoonosis Dunia diperingati setiap tahunnya pada tanggal 6 Juli. Tujuannya untuk menekankan dan meningkatkan kepedulian terhadap masalah zoonosis diantara masyarakat, serta melatih atau mendidik bagaimana mengambil tindakan yang tepat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement