Rabu 07 Jun 2017 11:01 WIB

Menyusui Kurangi Rasa Sakit Kronis Akibat Melahirkan Caesar

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Indira Rezkisari
Ibu menggendong bayi sesaat setelah melahirkan secara caesar.
Foto: EPA
Ibu menggendong bayi sesaat setelah melahirkan secara caesar.

REPUBLIKA.CO.ID, SEVILLE -- Sejumlah peneliti dari Hospital Universitario Nuestra Senora de Valme, Sevilla, Spanyol, menemukan aktivitas menyusui selama dua bulan lebih dapat mengurangi rasa sakit akibat melahirkan dengan cara caesar. Hasil penelitian ini pun telah dipublikasikan di Kongres Euroanaesthesia 2017 di Genewa, Swiss, beberapa waktu lalu.

Dalam penelitian tersebut, tim melakukan analisa dan mengikuti perkembangan 185 perempuan yang melahirkan dengan cara caesar, dengan jangka waktu dari Januari 2015 hingga Desember 2016. Berdasarkan penelitian tersebut, ibu yang menyusui bayinya selama lebih dari dua bulan setelah melahirkan lewat operasi caesar memiliki peluang tiga kali lebih kecil merasakan rasa sakit kronis yang terus-menerus.

Biasanya, rasa sakit kronis akibat persalinan lewat operasi caesar berlangsung selama tiga hingga empat bulan. Kondisi ini pun terjadi terhadap satu dari lima orang ibu yang menjalani persalinan lewat operasi caesar. Hasil temuan studi itu menunjukkan, satu dari empat (23 persen dari keseluruhan populasi) ibu yang menyusui selama dua bulan atau kurang masih mengalami rasa sakit kronis di tempat bekas operasi caesar. Bahkan, setelah empat bulan mereka menjalani operasi caesar.

Kondisi ini berbeda dengan delapan persen dari jumlah keseluruhan populasi. Mereka yang menyusui selama dua bulan atau lebih, tidak merasakan sakit akibat operasi caesar tersebut. ''Hasil awal ini menunjukan, menyusui selama lebih dari dua bulan melindungi ibu dari rasa nyeri kronis pasca operasi caesar. Sementara resiko lebih tinggi, mencapai tiga kali lipat, dialami ibu yang menyusui kurang dari dua bulan,'' kata salah satu tim peneliti, Carmen Alicia Vargas Berenjeno, seperti dikutip Indian Express.

Berenjeno menambahkan, salah satu alasan penelitian ini dilaksanakan adalah agar mendorong ibu atau kaum wanita untuk menyusui anak-anaknya. ''Studi kami memberikan alasan bagus untuk mendorong wanita agar bisa memberikan ASI atau menyusui anaknya,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement