Ahad 05 Mar 2017 16:02 WIB

Kebiasaan Tidur Buruk Picu Peningkatan Berat Badan

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Remaja Laki laki tidur dengan menggunakan jam alarm (ilustrasi).
Foto: Republika/Musiron
Remaja Laki laki tidur dengan menggunakan jam alarm (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidur merupakan aktivitas alamiah yang dibutuhkan setiap manusia. Biasanya, setiap orang butuh tidur paling tidak 7-8 jam sehari.

Penelitian terbaru menemukan bahwa orang yang memliki kebiasaan tidur tidak teratur berpotensi mengalami peningkatan berat badan. Resiko terasa lebih tinggi bagi orang yang secara genetik memiliki penyakit kegemukan.

Penelitian yang dilakukan Dr Jason Gill dari Institut kardiovaskular dan ilmu medis di Universitas Glasgow, Inggris mengungkapkan orang yang tidur kurang dari tujuh jam sehari cenderung dua kilogram lebih berat.

Sementara orang yang terlelap lebih dari sembilan jam berpotensi empat kilogram lebih berat ketimbang mereka yang memiliki waktu tidur normal. Sebelumnya, tim melakukan data analisis dari 119.859 orang dewasa dengan rentang usia antara 37 hingga 73 tahun. Lebih spesifik lagi, tim meriset populasi yang memiliki masalah obesitas secara genetik.

Riset dilakukan dengan menilai efek dari kebiasaan orang-orang yang memliki kebiasaan tdur yang buruk. Peneliti juga menilai rata-rata lama waktu terlelap, tidur siang, pola waktu pekerjaan mereka dan index massa tubuh.

"Bagaimanapun orang-orang tidak memiliki masalah berat badan secara genetik untuk sementara waktu bisa terhindar dari pola tidur yang buruk itu. Efeknya terhadap berat badan tidak terlelu signifikan," kata Dr Jason Gill seperti dikutip Dailytimes, Ahad (5/3).

Penilaian yang dilakukan peneiti itu juga sudah memperhitungkan program diet, faktor sosiodemografi dan masalah kesehatan. Mereka juga menitik beratkan pada kebiasaan gaya hidup sehat sampel populasi, terlebih bagi yang memiliki masalah berat badan bawaan.

"Tampaknya orang dengan masalah berat badan secara genetik perlu memperhatikan gaya hidup mereka untuk mendapatkan berat badan ideal. Data kami menyebutkan tidur hanya salah satu faktor yang harus diperhitungkan disamping diet dan aktifitas fisik," kata Dr Carlos Celis-Morales dari BHF Cardiovascular Research Centre di Glasgow.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement