Selasa 31 Jan 2017 14:59 WIB

RS PDHI Yogyakarta Raih Akreditasi Paripurna

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Yusuf Assidiq
Penyerahan sertifikat akreditasi paripurna.
Foto: Dokumen
Penyerahan sertifikat akreditasi paripurna.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pekan lalu, RS PDHI Yogyakarta, DIY, menerima nilai akreditasi bintang lima atau paripurna. Sebagai wujud rasa syukur, pengelola rumah sakit yang terletak di Jalan Solo Kalasan, Sleman, ini pun menggelar acara tasyakuran bersama, Selasa (31/1).

Pada acara tersebut, Direktur RS PDHI, dr Widodo Wirawan, menyampaikan ucapan terima kasih bagi tim internal maupun mitra rumah sakit lain yang telah membantu dalam proses akreditasi. "Terimakasih pada rekan-rekan di sini dan dari rumah sakit lain yang telah membantu kami. Terutama RS PKU Muhammadiyah," katanya.

Menurut dia, pencapaian bintang lima ini masih seperti mimpi. Pasalnya, selama dua tahun RS PDHI telah melakukan berbagai perubahan dan peningkatan kualitas dalam waktu yang cepat. 

Bahkan banyak sekali cerita suka dan duka yang telah dilalui oleh internal RS PDHI selama menjalani proses akreditasi. Proses persiapan menuju akreditasi sendiri berjalan secara intensif dalam satu tahun terakhir. Hal ini ditandai dengan kunjungan ke RS Islam Mandala di Tegal untuk studi banding. 

Hasilnya tim manajemen RS PDHI banyak melakukan perombakan, terutama SDM. "Tim kami jadi besar, otomatis biaya pun membengkak. Untuk menjalani proses akreditasi ini kita menghabiskan dana Rp 2 miliar," kata Widodo. 

Selain itu, pihaknya juga melakukan pembenahan mulai dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), SDM, pelayanan, dan sebagainya. Namun demikiab, ia menyampaikan, perubahan tersebut menghasilkan berbagai hal positif. 

Di antaranya, membentuk cara berpikir karyawan bahwa akreditasi akan kembali pada pengelola rumah sakit dan baik untuk keselamatan pasien. Ia pun  mengimbau pada seluruh karyawan RS PDHI untuk terus mempertahankan kualitas pelayanan. 

Pasalnya akreditasi bintang lima akan memunculkan ekspetasi yang tinggi dari masyarakat. Sementara saat ini, tidak bisa dipungkiri bahwa RS PDHI masih memiliki banyak kekurangan. Widodo menyampaikan, RS PDHI akan selalu terbuka untuk menerima berbagai masukan demi perbaikan yang lebih baik. 

Ketua Yayasan Persaudaraan Djamaah Haji Indonesia (PDHI) DIY, Raden Mas Kirun, juga mengakui proses akreditasi tidaklah mudah. Maka itu, ketika hasilnya baik, bukan hal yang berlebihan jika yayasan dan masyarakat mengharapkan sesuatu yang lebih baik dari RS PDHI. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement