Senin 28 Nov 2016 13:14 WIB

Ayah Stres Pengaruhi Anak dan Bayi Belum Lahir

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Stres. Ilustrasi
Foto: Dailymail
Stres. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ayah yang sering stres atau depresi sangat mungkin memiliki keturunan yang bermasalah secara emosional dan perilaku mulai usia tiga tahun. Temuan ini berdasarkan studi berkelanjutan terhadap 30 ribu anak di Norwegia.

Ketika ibu anak-anak tersebut mengandung hingga lima bulan, ayah anak-anak tersebut bermasalah dengan kesehatan mentalnya, seperti menunjukkan gejala kecemasan dan depresi. Para peneliti juga mengumpulkan informasi dari orang tua anak tersebut sebelum dan sesudah kelahiran, serta perkembangan emosi juga perilaku anak-anak mereka hingga usia tiga tahun.

Tiga persen dari ayah yang memiliki tekanan psikologis tinggi biasanya memiliki anak yang bermasalah secara emosional dan perilaku. Faktor lain yang berkontribusi adalah usia, pendidikan ayah, status perkawinan, dan kesehatan mental ibu. "Studi ini menunjukkan bahwa risiko masalah emosional, perilaku dan sosial anak-anak di masa depan sudah dapat diidentifikasi selama kehamilan," kata peneliti dari Universitas Bergen, Anne Lise Kvalevaag, dilansir dari Web MD, Senin (28/11).

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Pediatrics ini mengutip beberapa penjelasan yang berhubungan dengan tekanan psikologis prenatal ayah dengan masalah emosional juga perilaku anak. Pertama, anak-anak sangat mungkin mewarisi genetik ayah.

Kedua, calon ayah yang depresi membawa dampak negatif kepada istrinya yang mengandung. Ketiga, ayah yang depresi saat istrinya mengandung sangat mungkin memiliki bayi yang rentan depresi pula.

Pediatri dan psikiatri di New York University, Michael Weitzman mengatakan ayah yang depresi membuat ibu yang sedang mengandung ikut depresi dan akhirnya berdampak ke bayi mereka. Sayangnya, depresi ayah sering kali menjadi masalah yang diabaikan banyak pihak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement