Rabu 03 Aug 2016 13:53 WIB

Studi: Daging Jadi Penyebab Obesitas Seperti Gula

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Daging merah
Foto: flickr
Daging merah

REPUBLIKA.CO.ID, Gula merupakan salah satu makanan yang dinilai ikut berperan dalam peningkatan kasus obesitas secara global. Selain gula, daging juga ternyata ikut berkontribusi dalam pertumbuhan obesitas secara global.

Menurut tim peneliti dari University of Adelaide, lemak dan karbohidrat merupakan asupan yang dapat mencukupi kebutuhan energi sehari-hari. Di samping itu, lemak dan karbohidrat juga dicerna jauh lebih cepat dibandingkan protein seperti daging.

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa energi yang berasal dari daging akan digunakan belakangan. Atau, jika energi tersebut tidak terpakai, maka energi tersebut akan diubah dan disimpan menjadi lemak dalam tubuh yang jika terus dibiarkan akan dapat menyebabkan obesitas.

Salah satu peneliti, Wenpeng You, telah melakukan penelitian terhadap ketersediaan gula dan daging secara global dan pengaruhnya terhadap angka obesitas di 170 negara. Dari penelitian inilah You menemukan korelasi yang kuat antara daging dan obesitas seperti halnya gula.

Untuk mencapai hasil tersebut, You sebelumnya telah melakukan perhitungan terhadap beberapa perbedaan yang terdapat di tiap-tiap negara. Perbedaan tersebut meliputi urbanisasi, aktivitas fisik dan asupan kalori. Dari penilaian tersebut, You mendapati bahwa daging turut 'menyumbang' angka obesitas hingga 13 persen, setara dengan gula.

"Ada anggapan bahwa lemak dan karbohidrat, khususnya lemak, merupakan faktor terbesar yang menyebabkan obesitas," terang You yang mengindikasikan bahwa temuan tersebut salah berdasarkan temuan terbaru ini, seperti dilansir Independent.

Kepala Unit Peneltian Antropoligi Biologis dan Anatomi Perbandingan dari University of Adelaide, Profesor Maciej Henneberg, menyadari bahwa penelitian mereka cenderung kontroversial. Karena, lanjut Profesor Henneberg, hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa daging berkontribusi sama besarnya dengan gula dalam pertumbuhan obesitas secara global.

Meski begitu, Profesor Henneberg menunjukkan bahwa temuan mereka perlu dipertimbangkan untuk menjaga gaya hidup yang sehat. Dari hasil penelitian ini, Masyarakat perlu menyadari bahwa selain perlu menghindari konsumsi gula dan lemak berlebih, masyarakat juga perlu menghindari konsumsi protein daging yang berlebih agar terhindar dari obesitas.

"Berdasarkan temuan kami, kami meyakini bahwa protein daging dalam pola makan manusia juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kasus obesitas," ujar Profesor Henneberg.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement