REPUBLIKA.CO.ID, Jangan panik ketika menjumpai darah di satu atau lebih cairan tubuh Anda. Kepala Layanan Darurat di Our Lady of Lourdes Medical Center di Camden, New Jersey, AS, Alfred Sacchetti, membagikan cara penanganan saat Anda menjumpai darah di lima cairan tubuh ini.
Air seni
Darah pada air seni disinyalir sebagai infeksi saluran kemih, terutama jika Anda merasa sakit ketika buang air kecil. Apabila ada tambahan demam atau nyeri punggung, ada kemungkinan Anda mengalami infeksi ginjal. Datangi dokter Anda dalam waktu 48 jam untuk mendapat diagnosis dan antibiotik.
Tinja
Adanya percikan darah di kloset saat Anda mengejan buang air besar kemungkinan adalah penanda luka kecil di dubur. Sementara, darah yang keluar cukup banyak dapat menjadi sinyal penyakit wasir yang masih bisa diobati. Namun, apabila darah tampak di tinja, konsultasikan kondisi itu dengan tenaga medis. Sebab, bisa jadi itu tanda masalah yang lebih serius seperti kanker.
ASI
Bayi yang terlalu sering menyusu atau penggunaan pompa ASI bisa menyebabkan luka di puting Anda. Kondisi yang bisa membuat adanya darah di ASI ini bisa terjadi dalam beberapa minggu pertama menyusui. Untuk mengatasinya, Anda bisa mencoba krim lanolin yang dijual bebas di apotek.
Muntahan
Tekanan saat muntah bisa memecahkan pembuluh kecil di tenggorokan sehingga ada darah dalam muntahan Anda. Namun, waspadai jika warna darah yang Anda muntahkan berwarna cerah atau menyerupai bubuk kopi. Segera datangi UGD karena bisa jadi ada pendarahan serius di perut atau kerongkongan Anda.
Lendir
Pilek, udara kering, dan trauma fisik (kebiasaan memasukkan jari ke lubang hidung) bisa melukai lapisan hidung dan menyebabkan keluarnya darah. Jika mimisan terjadi, miringkan kepala Anda ke depan lalu cubit dan tutup hidung Anda sekitar 15 menit atau sampai darah berhenti mengalir. Jika mimisan atau darah pada hidung terjadi lebih dari dua kali sebulan, konsultasikan dengan dokter untuk menguji kondisi langka seperti leukemia, dikutip dari Prevention.