Kamis 17 Mar 2016 17:10 WIB

Air Rumput Fatimah Bahayakan Keselamatan Ibu dan Janin

Ilustrasi ibu hamil.
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi ibu hamil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Spesialis Obstetri dan Ginekologi FKUI dr Budi Iman Santoso mengatakan, air rumput fatimah yang dapat meningkatkan kontraksi rahim ternyata dapat membahayakan keselamatan ibu dan janin.

"Kalau minum air rumput fatimah itu tidak bisa dikontrol dosisnya. Bayangkan ketika ibunya kontraksi, bukan hanya bayinya yang bisa meninggal, rahimnya juga bisa pecah," kata Budi yang juga menjabat ketua Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI/RSCM di Jakarta, Kamis (17/3).

Budi mengatakan, rumput fatimah yang mengandung bahan oksitosika ini memang dapat meningkatkan kontraksi rahim sehingga dirasa memudahkan persalinan oleh sebagian ibu hamil.

Namun, jika penggunaannya tidak dicermati dengan mengukur dosis yang tepat, dapat mengakibatkan kontraksi berlebihan dan berefek pada denyut jantung bayi yang menurun.

Oleh karenanya, sebagian rumah sakit memberikan cairan oksitosin yang dibuat dalam bentuk obat tetes agar dosis bisa dikontrol. Hal lain yang harus diperhatikan ibu hamil adalah asupan cairan minum yang harus dipenuhi.

"Rekomendasi yang kami berikan untuk ibu hamil, tambahan cairan adalah delapan plus tiga gelas per hari, sedangkan untuk ibu menyusui delapan plus lima gelas per hari," kata anggota Divisi Riset dan Sains IHWG Shanty Olivia.

Menurut buku Mitos atau Fakta: Hidrasi dan Kesehatan, selama masa kehamilan, kebutuhan air akan meningkat karena diperlukan untuk mendukung sirkulasi janin, produksi cairan ketuban, dan volume darah yang meningkat.

Kebutuhan energi saat kehamilan rata-rata meningkat 300 kalori/hari.

Manusia memerlukan 1-1,5ml air per kalori yang dikonsumsi, sedangkan ibu hamil memerlukan setidaknya 300-450 ml asupan air tambahan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement