Sabtu 20 Feb 2016 03:16 WIB

Alat Deteksi Kanker Payudara Terdetil Kini Ada di RSUP Dr Sardjito

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Andi Nur Aminah
Kanker Payudara
Kanker Payudara

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- RSUP Dr Sardjito kini memiliki alat untuk skrining kanker payudara yang diklaim paling detil. Alat ini merupakan satu-satunya alat yang ada di Indonesia yakni Mammography Digital  Microdose  (MDM) yang dilengkapi dengan sistem Computer Aided Detection (CAD). "Sistem CAD ini  mengoptimalkan akurasi diagnostik," jelas Spesialis Radiologi RSUP Dr Sardjito, Lina Choridah, di Yogyakarta Jumat (19/2).

Perbedaan  mammography yang dimiliki RSUP Dr Sardjito sebelumnya dengan MDM dengan CAD adalah sistem operasionalnya sudah otomatis dengan komputerisasi. Alat ini juga dilengkapi dengan penghangat sehingga tekanannya berbeda. Karena itu alat ini lebih nyaman dan dosis radiasinya sangat rendah.

Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUP Dr Sardjito, Rukmono mengatakan pemeriksaan dengan alat tersebut bisa dicover dengan BPJS asal ada indikasi kanker payudara yang dinyatakan oleh dokter onkologi di RSUP Dr Sardjito. Namun apabila pemeriksaannya atas kemauan sendiri dan untuk deteksi dini, akan dikenakan biaya sendiri sekitar Rp 600 ribu .

Sedangkan Konsultan Bedah Onkologi RSUP Dr Sardjito Prof Teguh Aryandono mengatakan dengan alat tersebut bisa menemukan adanya kanker payudara yang sebelumnya tidak teraba apa-apa. Alat ini bisa untuk mendeteksi adanya kelainan payudara dan tumor yang berukuran kecil sehingga bisa mendiagnosa kanker payudara yang masih stadium pertama. 

Teguh yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM) ini mengatakan, apabila kanker payudara sudah ditemukan saat masih stadium pertama, angka kesembuhannya tinggi yakni 80 hingga 90 persen. Artinya kalau ada 100 orang penderita kanker payudara, maka bila diobati dengan benar, dalam lima tahun kemudian sebanyak 90 orang di antaranya masih hidup dan tingkat kekambuhannya kecil .

Namun kalau seseorang terkena kanker payudara baru diketahui setelah stadium empat, dalam lima tahun  kemudian yang masih hidup hanya 30 orang. Karena itu Teguh menganjurkan kalau seorang wanita sudah mengalami menstruasi dianjurkan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (sadari) setiap sebulan sekali. Selanjutnya bila sudah berusia 40 tahun, bisa melakukan pemeriksaan mammography.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement