REPUBLIKA.CO.ID, Alpukat merupakan buah yang mengandung banyak serat dan kaya akan lemak tak jenuh. Selain itu, alpukat juga mengandung banyak macam vitamin, mineral dan mikronutrisi, di mana di antaranya terdapat antioksidan vitamin C dan E.
Banyaknya ragam kandungan yang baik untuk tubuh dalam alpukat membuat beberapa klinik melakukan percobaan memasukkan alpukat dalam menu diet. Klinik-klinik tersebut menemukan bahwa menu diet yang menggunakan alpukat dapat membantu seseorang menurunkan kadar LDL atau kolesterol jahat dalam tubuh.
Klinik lain menemukan bahwa konsumsi alpukat sebagai menu diet juga dapat membantu pasien dengan diabetes tipe dua. Dengan menjalani diet yang kaya akan lemak tak jenuh, termasuk dari alpukat, pasien diabetes tipe dua tersebut berhasil menurunkan kadar trigliseridanya.
Di samping itu, dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Hass Avocado Board pada 2013, alpukat juga dapat membantu proses diet. Dalam penelitian tersebut, para partisipan yang memiliki berat badan berlebih merasa lebih mudah kenyang dengan mengkonsumsi menu yang menggunakan alpukat dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi menu diet tanpa alpukat.
Akan tetapi, terlepas dari berbagai manfaat positif dari alpukat, para ahli juga menilai kalori yang terkandung dalam alpukat perlu diperhatikan. Pasalnya satu buah alpukat mengandung kalori yang cukup banyak, yaitu 250 kkal. Karena itu, meski memiliki banyak manfaat, seseorang perlu memperhatikan jumlah asupan alpukat yang ia konsumsi agar asupan kalori yang didapat tidak berlebih.
"Jadi, orang-orang harus waspada, mereka tidak bisa begitu saja menambahkan satu buah alpukat dalam menu diet yang buruk, dan berharap mendapatkan manfaat yang menyehatkan," jelas profesor gizi dari Pennsylvania State University, Penny M. Kris Erherton, dikutip dari New York Times.
(baca: 5 Alasan Kesehatan Anda Perlu Minum Teh)
Ikuti Whatsapp Channel Republika
