Rabu 17 Jun 2015 16:00 WIB

Ini Beda Imunisasi dengan Vaksinasi

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Pemberian imunisasi ke anak.
Foto: Antara
Pemberian imunisasi ke anak.

REPUBLIKA.CO.ID, Banyak awam  bingung membedakan imunisasi dan vaksinasi. Apakah kedua hal ini sama atau tidak. Jika tidak sama apa bedanya. Dan mengapa keduanya ini penting diberikan pada anak, juga pada dewasa?

Dokter spesialis anak sekaligus konsultan jantung anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, dr Piprim Basarah Yanuarso SpA (K) menjelaskan dalam praktiknya imunisasi dan vaksinasi itu dianggap sama. Imunisasi ini menimbulkan kekebalan pada seseorang.

Imunisasi terdiri dari imunisasi aktif dan pasif. Yang aktif, ada imunisasi alami dan buatan. Untuk imunisasi alami, misalnya ketika anak sudah mengalami cacar air, otomatis ia akan mendapatkan kekebalan tubuh terbebas dari penyakit ini lagi nantinya. “Imunisasi alami ini harus sakit dulu baru kebal,” ujarnya dalam acara talkshow media dan peluncuran kembali Smart Parents Protected Children di Jakarta, kemarin (16/6).

Selain imunisasi aktif alami, juga ada ada imunisasi aktif buatan, inilah yang disebut vaksinasi. Yaitu kuman, bakteri atau virus diolah, ada yang dimatikan, ada yang dijinakkan adapula yang diambil komponennya dan ada yang dibuat mirip, kemudian disuntikkan ke dalam tubuh manusia. “Jika ingin imunisasi aktif alami maka harus sakit dulu, jika tidak ingin sakit terlebih dahulu, lakukan imunisasi aktif buatan,” ujar pria yang menjabat sebagai Sekjen PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Lalu imunisasi pasif adalah dengan memberikan suntikan immunoglobin. Ada lagi imunisasi pasif, yaitu ASI. ASI ini bagus, lanjutnya, namun tidak bertahan lama. “Karena itu, vaksinasi masih perlu diberikan,” ujar Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran di tahun 1991 dan lantas melanjutkan studi spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement