Kamis 07 May 2015 16:01 WIB

Peran Penting Air bagi Ibu Hamil dan Menyusui

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Ibu hamil mimum air putih (ilustrasi).
Foto: Republika/Amin Madani
Ibu hamil mimum air putih (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Air sangat berguna bagi siapa saja. Selain bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, air juga bermanfaat untuk tubuh. Terutama bagi ibu hamil dan menyusui.

Dr dr Budi Iman Santoso, SpoG (K), Dr Kuntjoro Harimurti, SpPD, KGER, MSc, dan dr Sudung O. Pardede, SpA(K) dalam buku Status Hidrasi pada Kondisi Umum dan Khusus mengatakan ibu hamil kehilangan cairan lebih banyak melalui urin, akibat dari penekanan kandungan kemih oleh uterus yang membesar.  Oleh karena itu, ibu hamil membutuhkan tambahan asupan cairan. Kebutuhan air pada wanita hamil adalah kebutuhan air sehari-hari ditambah dengan 640 ml per hari.

Sementara pada ibu menyusui juga dibutuhkan jumlah cairan yang cukup, akibat dari banyaknya frekuensi menyusui. Pada wanita menyusui dibutuhkan tambahan 1,4 ml per kkal per hari.

Kurang cairan akan berdampak dehidrasi, sedangkan kelebihan cairan menyebabkan hiperhidrasi. Dampak dehidrasi pada ibu hamil dapat akut atau kronik. Dehidrasi akut dapat menyebabkan oliogohidramnion dan persalinan lama. Sedangkan dehidrasi kronik dapat menimbulkan urolitiasis, infeksi saluran kemih dan konstipasi.

Bagaimana dengan hiperhidrasi? Hiperhidrasi akan menurunkan laju filtrasi glomerulus (LFG). Intoksikasi air akan menimbulkan gejala mual, lemah, bahkan kematian. Risiko ini khusus untuk wanita hamil dan menyusui belum didapatkan data.

Menurut mereka, air minum yang baik adalah air putih, bukan kopi, teh, sirup ataupun minuman bersoda. Syarat air yang baik adalah bersih, bebas kuman (penyakit pes, ulkus Siberia, keracunan botulinum, ensefalitis Venezuela, influenza, tifoid) dan bebas zat berbahaya termasuk mineral berbahaya. Bila menggunakan filter maka pastikan dilakukan perawatan filter dengan baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement