Jumat 05 Dec 2014 07:18 WIB

Diet Tanpa Gula Garam? Hati-Hati Bahayanya

Garam
Foto: blogspot.com
Garam

REPUBLIKA.CO.ID, Gula dan garam harus dibatasi asupannya. Sederet alasan menjadi penyebab kenapa gula dan garam perlu dibatasi. Sumber penyakit menjadi alasan utamanya.

Bukan berarti gula dan garam harus dihindari sama sekali. Pakar nutrisi, Emilia Achmadi, mengatakan tanpa asupan gula dan garam sama sekali manusia justru tidak akan berfungsi baik.

''Pusat susunan syaraf manusia membutuhkan gula untuk bekerja,'' katanya,Kamis (4/12), dalam Jakarta Food Editor's Club Gathering membahas 'Gula dan Garam pada Makanan Sehari-hari'.

Seseorang yang melakukan diet karbohidrat, dalam arti, tidak menyantap karbohidrat sama sekali akan kekurangan asupan gula. ''Kalau ada yang diet karbohidrat cuma makan daging saja, hati-hati,'' katanya. Tanpa gula, pusat susunan syaraf tidak bisa bekerja maksimal. Akibatnya seseorang akan mengalami gangguan seperti tidak bisa berkonsentrasi hingga lemas yang berlebihan.

Hal yang sama berlaku untuk garam. Emilia mengatakan, seseorang tidak bisa otomatis menghilangkan garam sama sekali dari pola makannya. Tubuh pada dasarnya memerlukan sodium untuk bekerja.

''Ibaratnya, tanpa garam setrum listriknya tidak bekerja,'' ujarnya. Tanpa garam jangan heran bila tubuh tidak teraliri listrik, hingga serangan jantung terjadi. Bukannya sehat, Emilia mengatakan, pola makan yang seenaknya termasuk tanpa garam dan gula alih-alih malah menjerumuskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement