Selasa 25 Nov 2014 15:01 WIB

Kantong Kresek Wadah Makanan Bisa Jadi Sumber Penyakit

Masyarakat diminta berhati-hati menggunakan kantong kresek. Khususnya, kresek hitam hasil daur ulang yang digunakan sebagai pembungkus makanan.
Foto: Mansyur Faqih/Republika
Masyarakat diminta berhati-hati menggunakan kantong kresek. Khususnya, kresek hitam hasil daur ulang yang digunakan sebagai pembungkus makanan.

REPUBLIKA.CO.ID, Anda pernah berpikir bahwa wadah bekal bisa menjadi sumber penyakit? Yadi Haryadi, ahli pangan dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, mengatakan wadah bekal harus tetap bisa menjaga makanan pada prinsip bergizi, bermutu, dan aman.

Yadi mengungkap fakta bahwa makanan yang bersinggungan dengan wadah plastik bisa menimbulkan masalah kesehatan, tak peduli siapa pun. Masalah muncul akibat perpindahan bahan kimia dari wadah plastik ke makanan. Prosesnya disebut migrasi. ''Migrasi bisa terjadi ketika makanan masih panas,'' kata dia.

Senyawa kimia dalam plastik larut dengan bantuan makanan bersuhu tinggi. Migrasi terjadi lima kali lebih cepat pada makanan yang masih panas Alih-alih berhemat, malah membawa sengsara di kemudian hari. Karena migrasi dapat memicu terjadinya kanker. Untungnya perpindahan bisa dihindari. Taruh makanan dalam wadah plastik ketika sudah tidak panas.

Makanan berminyak serta bersifat cair atau semi cair berpengaruh pula pada kemungkinan migrasi. Semakin luas daerah kontak plastik dengan makanan, makin tinggi kemungkinannya. Usahakan membawa bekal makanan kering dan tidak berminyak banyak.

Yadi mengingatkan pula akan bahaya mewadahi makanan dalam kantong plastik, termasuk kantung plastik bening. ''Kantong plastik tidak dirancang sebagai wadah makanan,'' jelas Yadi.

Menurut dia, komposisi plastik yang siap dipakai itu kerap tidak tertera dengan jelas dalam kemasan. ''Kita tidak tahu, apa bahan bakunya benar plastik murni,'' lanjut Yadi.

Seandainya Anda harus membawa bekal makanan berkuah, Yadi menyarankan meletakkannya dalam wadah plastik yang kedap udara. Bukan memasukkannya dalam kantong plastik bening lalu mengikatnya agar tidak tumpah.

Membeli wadah plastik yang kedap udara mungkin lebih mahal ketimbang kantong plastik bening. Namun, wadah plastik kedap udara itu bisa dipakai berulang kali. ''Hitungannya lebih ramah lingkungan, karena tidak sekali pakai buang,'' ujar Yadi.

Membeli botol minum juga lebih ramah lingkungan ketimbang mengisi ulang botol air kemasan dari plastik. ''Botol air mineral hanya dibersihkan dengan dikocok-kocok saja toh,'' kata Yadi.

Sementara, botol minuman umumnya bisa dibersihkan dengan sabun secara menyeluruh. Memang minim faktor migrasi bila mengisi ulang botol air kemasan dengan air dingin, tetapi kebersihan dari bakteri mulut yang tidak terjaga juga perlu diwaspadai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement