Sabtu 28 Sep 2013 10:31 WIB

Jangan Remehkan Kolesterol Berlebih dalam Tubuh

Cek kadar kolesterol dalam darah (ilustrasi)
Foto: PA
Cek kadar kolesterol dalam darah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Kolesterol adalah salah satu jenis lemak dalam  tubuh yang berguna untuk pembentukan sel dan berbagai hormon. Dengan demikian, kolesterol sangat dibutuhkan oleh tubuh agar dapat hidup sehat atau normal.

Menurut staf departemen farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr Suharti KS SpKF, tanpa kolesterol seseorang tidak dapat hidup. Tetapi, bila jumlah atau kadarnya dalam darah terlalu tinggi (lebih dari 200 mg/dl pada pemeriksaan  darah setelah minimal 10 jam puasa), maka di sini kolesterol bukan lagi berguna tetapi dapat menjadi penyebab berbagai penyakit. Dan, apabila tidak segera ditanggulangi, maka dapat membahayakan nyawa penderita.

Sebenarnya, kata Suharti, bukan hanya kolesterol yang selalu harus diperhatikan. Ada komponen lemak darah yang mempunyai peranan yang cukup penting yaitu  trigliserida, HDL dan LDL (atau sering juga disebut sebagai HDL-cholesterol dan LDL-cholesterol). ''Sumber lemak yang ada dalam tubuh berasal dari bahan makanan yang sehari-hari kita makan, antara lain makanan atau kue-kue yang  dibuat dari keju, mentega, daging, dan susu,'' katanya.

Suharti menyatakan, semua jenis lemak tidak larut dalam air atau dalam darah. Karenanya, kolesterol dalam darah mempunyai alat pengangkut khusus yang dikenal dengan lipoprotein. Berdasarkan  kepadatannya (densitas), bila diperiksa dengan suatu alat khusus, lipoprotein dibedakan menjadi yang densitasnya tinggi (high density lipoprotein atau HDL) dan yang densitasnya rendah (low density lipoprotein atau LDL).

Kolesterol yang berlebihan (hypercholesterolemia), lanjutnya, tidak akan terangkut seluruhnya oleh lipoprotein  dari aliran darah di seluruh tubuh  yang akan dibawa menuju hepar (hati). Pada pemeriksaan darah penderita jenis ini, setelah puasa minimal 10 jam akan didapat kadar kolesterol total di atas 220-250 mg/dl dan  jumlah LDL juga lebih tinggi dari normal (lebih tinggi dari 150 mg/dl). Sedangkan jumlah HDL mungkin menurun atau kurang dari 40 mg/dl. ''Apakah ini berbahaya bagi penderita? Tentu ini bergantung dari cepat tidaknya yang bersangkutan menanggapi keadaan tersebut,'' ujar Suharti.

Ia menjelaskan, adanya peningkatan kadar LDL menunjukkan bahwa jumlah kolesterol yang diangkut dari hepar ke daerah perifer (pembuluh darah dan organ lain) meningkat. Ini berarti di pembuluh darah ada kolesterol berlebihan. Karena itu, ketika darah diambil dan diperiksa kadar kolesterolnya, hasilnya menunjukkan kadar yang lebih tinggi dari normal.

Kalau keadaan ini dibiarkan untuk waktu yang lama, kolesterol yang berlebih tadi akan menempel di dinding pembuluh darah (plak cholesterol). Akibatnya, dinding pembuluh darah yang semula cukup lentur (mudah berkerut dan melebar), lama kelamaan akan menjadi lebih kaku (aterosklerosis) dan tidak dapat berdenyut dengan sempurna. ''Selain itu, pembuluh darah juga akan menjadi lebih menyempit atau vasokonstriksi,'' ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement