Sabtu 25 Sep 2010 02:05 WIB

Ramu Obat Tradisional, Universitas Cina Gandeng UGM

Rep: Yulianingsih/ Red: Endro Yuwanto
Pengobatan herbal/ilustrasi
Pengobatan herbal/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Tiga universitas di Cina akan meneruskan kerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Hal itu disampaikan Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat (WRSP3M) UGM, Prof Dr Retno Sunarminingsih, M.Sc, Jumat (24/9).

Menurut Retno, hal itu juga disampaikan Duta Besar (Dubes) Cina Zhang Qiyue saat berkunjung ke UGM, Kamis (23/9) lalu. ''Dubes menegaskan siap mempererat hubungan kerjasama tiga universitas besar Cina dengan UGM,” jelasnya.

Universitas tersebut adalah Beijing University , Guangzhou University , dan Quangdong University. Kunjungan Dubes Cina tersebut diterima langsung oleh Rektor UGM, Prof Dr Sidjarwadi.

Menurut Retno, pihaknya sedang mengupayakan kerjasama internasional dengan universitas dari berbagai negara termasuk Cina. Selain untuk meningkatkan reputasi UGM di tingkat internasional, kerjasama tersebut diharapkan mendukung program pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan UGM. “Tentunya UGM sangat antusias dari perluasan kerjasama ini, apalagi UGM memiliki program pendidikan sekolah vokasi, program sarjana, dan pascasarjana,” paparnya.

Sementara itu, menurut Dekan Fakultas Filsafat UGM Dr Muhammad Mukhtasar Syamsuddin, mengatakan, bentuk kerjasama yang akan segera direalisasi dengan tiga universitas Cina tersebut adalah kerjasama Fakultas Farmasi UGM dengan Beijing University untuk penelitian ramuan obat-obatan.

Kerjasama lainnya adalah Fakultas Psikologi dengan ketiga perguruan tinggi Cina itu untuk 'indigenous psychology', serta Fakultas Filsafat dan Fakltas Ilmu Budaya akan membentuk Institut Penelitian dan Pengembangan Filsafat Konfusius dengan Quandong University . “Filsafat dan Ilmu budaya akan mendirikan Pusat penelitian Filsafat Konfusius ini dengan universitas Beijing, '' tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement