Jumat 20 Aug 2010 06:47 WIB

Ingin Tahu Dosis Sehat Konsumsi Coklat untuk Jantung?

Dark Chocolate (Ilustrasi)
Foto: HARMONYHEALTH.COM
Dark Chocolate (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON--Terlalu berlebihan memang tak pernah baik, yang penting adalah takaran pas. Para wanita berusia paruh baya yang mengonsumsi dark chocolate sekali atau dua kali sepekan dapat mengurangi risiko gagal jantung, demikian ungkap sebuah studi. Namun mereka yang menyantap coklat setiap hari tak mendapat manfaat yang sama

Studi tersebut dilakukan di Boston dan telah diterbitkan di jurnal American Heart Association. Dalam studi, peneliti mengkaji dengan seksama 32 ribu responden wanita Swedia yang berusia antara 48 dan 83 tahun selama sembilan tahun. Rupanya, pakar diet menyatakan mengonsumsi coklat terlalu sering malah berefek merusak dan tidak sehat bagi tubuh.

Studi juga mencatat bahwa satu atau dua sajian coklat, sekitar 19 hingga 30 gram, per pekan dapat mengurangi risiko gagal jantung hingga 30 persen. Angka itu turun menjadi 26 persen ketika seseorang hanya memakan coklat satu hingga tiga kali setiap bulanbya.

Namun, mereka yang menyantap coklat setiap hari malah tak terlihat mengalami penurunan risiko gangguan jantung sama sekali. Peneliti menyimpulkan efek melindungi coklat akan berkurang bila menyantap kurang dari atau lebih dari ukuran optimal, yakni satu atau dua kali sajian dalam sepekan.

Flavanoids

Mengapa terlalu banyak coklat justru berbahaya? Pasalnya coklat mengandung kadar gula dan lemak tinggi yang dapat memicu kenaikan bobot seseorang, demikian menurut para periset. Namun, menurut studi sebelumnya, coklat juga mengandung konsentrasi senyawa flavonoid dalam kadar tinggi yang dapat mengurangi tekanan darah dan melindungi dari serangan jantung,

Para periset mengatakan ini adalah kali pertama efek jangka panjang terhadap gagal jantung terungkap dalam studi. "Anda tidak dapat mengabaikan bahwa coklat ialah makanan berkalori tinggi dan kebiasaan mengonsumsi dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko penambahan berat badan," ujar pemimpin studi sekaligus direktur Unit Riset Epidemiologi Kardiovaskular di Boston, Murray Mittleman.

"Namun jika anda ingin mengemil manis, coklat gelap mungkin adalah pilihan baik, selama dikonsumsi secara moderat," ujarnya.

Perbedaan kualitas coklat juga berpengaruh dalam hasil studi, demikian menurut periset. Dalam kalimat lain, semakin tinggi kadar coklat maka ia memiliki manfaat lebih besar.

Meski coklat yang dikonsumsi wanita Swedia dalam studi adalah coklat susu, namun ia mengandung konsentrasi coklat solid tinggi--sekitar 30 persen. Kadar itu setara dengan coklat gelap menurut standar Inggris.

Coklat gelap mengandung hingga 75 persen kakao. Sedangkan coklat susu biasa bisa jadi hanya memiliki 25 persen kakao atau bahkan kurang.

Pakar diet senior di Yayasan Jantung Inggris, Victoria Taylor, mengatakan studi menunjukkan pentingnya penemuan terhadap keseimbangan asupan yang tepat dalam diet.

"Sebelum anda menyobek sebungkus coklat, ingatlah, meski ada kandungan antioksidan tinggi dalam coklat yang mungkin baik bagi jantung anda, unsur tersebut juga dapat ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran. Kabar baiknya, mereka tidak mengandung lemak jenuh dan kalori tinggi seperti dalam coklat," ujarnya.

sumber : bbc
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement