Saturday, 18 Syawwal 1445 / 27 April 2024

Saturday, 18 Syawwal 1445 / 27 April 2024

MPR: Indonesia Bangga Miliki Empat Pilar

Selasa 03 Oct 2017 13:09 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Sekretaris Jenderal MPR RI Ma’ruf Cahyono.

Sekretaris Jenderal MPR RI Ma’ruf Cahyono.

Foto: mpr

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Sekretaris Jenderal MPR RI Ma’ruf Cahyono menuturkan bangsa Indonesia harus bangga karena memiliki empat pilar. Ma’ruf Cahyono mengungkapkan bahwa untuk pelajar dan mahasiswa, belajar tentang Empat Pilar Kebangsaan, atau di MPR dengan metode Empat Pilar MPR RI harus diawali dari mulai yang sederhana, yang bersifat pengetahuan, kognisi, yang bersifat kesadaran sampai dengan pelaksanaan.

Sebagai contoh, dalam menyebut UUD saja tidak boleh salah harus tepat yakni Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI Tahun 1945). Demikian juga dengan sebutan Empat Pilar MPR RI harus lengkap yakni Empat Pilar MPR RI (Pancasila Sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara, NKRI sebagai Bentuk Negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara). Itu masuk pembelajaran Empat Pilar bersifat pengetahuan dan kognisi.

Empat Pilar juga jika ditarik keatas muaranya ada pada dasar dan ideologi negara. Para pelajar dan mahasiswa mesti memahami bahwa rakyat Indonesia sebagai bangsa memiliki karakter, bangsa Indonesia memiliki karakter yakni Pancasila dan itu harus dijaga.

“Karena Pancasila merupakan karakter bangsa, maka semua kita yang ada disini dan seluruh rakyat Indonesia harus berkomitmen nyata bahwa kita adalah bangsa yang relijius yakni sila pertama, juga bangsa yang berperikemanusiaan humanis yakni sila kedua, bangsa yang bersatu nasionalis sila ketiga, dan bangsa yang demokratis berkedauatan rakyat serta bangsa yang muara satu satunya dari cita-cita semua adalah sosial justice, kesejahteraan sosial,” kata dia, saat mengisi Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Aula Gedung Kompleks Perkantoran Gubernur Kepulauan Riau, Senin (2/10).

Menurut Ma’ruf Cahyono, lima hal tersebut (Pancasila) jka dipahami dan diamalkan secara benar, akan mengalir pada konstitusi bangsa, mengalir pada komitmen NKRI dan akan akhirnya akan mengalir pada kokohnya Bhinneka Tunggal Ika, sedangkan esensi dari Bhinneka Tunggal Ika adalah bersatu secara harmonis dalam perbedaan atau keberagaman.

Perbedaan di Indonesia, lanjut Ma’ruf Cahyono, bukan sesuatu yang harus dipertentangkan dan diperselisihkan tapi sesuatu yang sudah selesai tinggal melaksanakan saja dengan menjalakan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan penuh rasa saling menghormati dan toleransi yang tinggi.  Sebab perbedaan adalah anugerah, berkah dan merupakan kekayaan bangsa serta elemen utama yang membentuk NKRI.

“Intinya adalah, bangsa ini harus bangga memiliki Empat Pilar.  Dan kebanggaan tersebut harus juga dibarengi, seiring sejalan dengan pengetahuan, pemahaman serta pengamalan secara benar,” kata dia.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA TERKAIT

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler