Rabu 12 Jan 2011 21:52 WIB

Gereja Bingung, Masyarakat Timika Tetap Doyan Mabuk Miras

Miras, ilustrasi
Miras, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA-- Gereja Katolik Keuskupan Timika, Papua mengaku merasa telah gagal dalam mengubah "perilaku mabuk" sebagian masyarakat suku Amungme dan Kamoro di wilayah itu. Pastor Paroki Katedral Tiga Raja Timika, Romo Amandus Rahadat Pr, Rabu, mengatakan kasus tewasnya lima warga Kampung Nayaro gara-gara mengonsumsi minuman keras racikan dan juga kasus tewasnya empat mahasiswa asal Mimika usai pesta miras di Bandung menjadi tamparan keras bagi gereja.

Romo Amandus mengatakan, selama ini Gereja Katolik di Mimika bersama elemen lainnya sudah berjuang keras untuk mengarahkan umat agar tidak mengonsumsi miras dan berperilaku mabuk-mabukan. Namun semua upaya itu sia-sia karena sebagian orang Katolik setempat masih menjadi "hamba miras".

Sementara itu dari data Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika, jumlah warga Nayaro yang tewas akibat mengonsumsi miras racikan bertambah menjadi lima orang. Kepala Bagian Humas RSMM Timika, Maria Kotorok, Rabu mengatakan ada dua warga Nayaro yang tewas akhir pekan lalu setelah menjalani perawatan intensif di RSMM Timika selama beberapa hari.

Kedua orang tersebut yaitu Siprianus Operawiri dan Beni Apoka. Sebelumnya satu rekan mereka atas nama Yohanis Umurufu meninggal pada 3 Januari saat penanganan awal di UGD RSMM Timika. Dua warga lainnya yaitu Agus Arwaparo dan Marthen Nawaripi meninggal di Kampung Nayaro pada Minggu (2/1) sebelum sempat dibawa ke rumah sakit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement