Rabu 09 Jun 2010 00:50 WIB

Perbankan Syariah Nasional Kurang Inovatif

Rep: Palupi Annisa Auliani/ Red: Budi Raharjo
Bank Indonesia
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Bank Indonesia (BI) mendorong perbankan syariah melakukan inovasi produk syariah. Selama ini perbankan syariah dinilai baru mengandalkan murabahah, sementara mudarabah nyaris tidak berkembang. Selain terkendala keterbatasan sumber daya manusia (SDM), inovasi produk terhambat belum adanya fatwa untuk produk impor.

'’Fokus BI untuk perbankan syariah di 2010, juga masalah modal. Juga kami mengharapkan adanya inovasi produk,’’ kata Direktur Perbankan Syariah BI, Mulya Siregar.

Dia mengatakan selama ini perbankan syariah menyediakan semua produk yang setara dengan produk perbankan konvensional. '’Tapi produk yang digali dari akar syariah sendiri belum,’’ kritiknya.

Mulya berharap, pengembangan produk perbankan syariah yang benar-benar digali dari akar syariah akan mempertegas perbedaan antara perbankan syariah dan konvensional. Beberapa produk yang bisa digali dari akar syariah tetapi belum muncul di Indonesia, sebut Mulya, antara lain produk bank management syariah dan pembiayaan mudarabah. ‘’(Keduanya) belum kelihatan di sini. Sebagian besar (produk yang ada) adalah murabahah yang nature-nya seperti pinjaman konvensional,’’ jelasnya.

Mulya berpendapat inovasi produk perbankan syariah masih lambat. Kendala terbesar, ujar dia, adalah ketidaksesuaian suplai lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan industri perbankan syariah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement