Senin 27 Jun 2011 19:57 WIB

60 Persen Nelayan Sukabumi Miskin

Nelayan, ilustrasi
Foto: Wordpress
Nelayan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PELABUHAN RATU - Sekitar 60 persen dari 17 ribu nelayan di Sukabumi, Jawa Barat, hidup di bawah garis kemiskinan. "60 persen nelayan di Sukabumi masih miskin," kata Wakil Seketarsi Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cabang Sukabumi, Tendi Sudama, kepada ANTARA, Senin (27/6).

Tendi menjelaskan, kategori miskin yang dimaksud dirinya seperti sulit mencari makan, tidak punya rumah sendiri, hidupnya susah dan terbelit hutang. Selain itu masih banyak nelayan yang belum mempunyai rumah atau mengontrak serta menggantungkan hidupnya kepada keluarga atau orang lain.

Dari data HNSI cabang Sukabumi, sebanyak 50 persen nelayan tidak memiliki rumah pribadi. Walaupun memiliki rumah, tetapi rumahnya berada di atas tanah milik pemerintah, seperti pada 50 kepala keluarga yang tinggal di bekas lapangan terbang di Kampung Cemara, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu dan masih banyak lagi. "Mereka yang memiliki rumah, namun bukan di tanah milik pribadi. Kami kategorikan mereka tidak memiliki rumah," jelasnya.

Selain itu, sekitar 30 persen rumah milik nelayan tidak layak huni seperti tidak ada fentilasi, bangunan rumahnya sudah hampir rubuh atau bangunannya terbuat dari bahan yang tidak layak atau tidak permanen.

Menurutnya, kondisi ini sangat memprihatinkan karena sampai saat ini pun bantuan langsung untuk para nelayan belum juga cair seperti bantuan alat tangkap dan uang tunai. Yang ada saat ini hanya berbentuk pelatihan dan dananya pun bersumber dari APBN dan APBD Provinsi Jabar. "Nelayan di Sukabumi hidupnya sangat memprihatinkan dan sangat minim sekali ada yang berhasil," ujar Tendi.

Tendi menambahkan, mayoritas nelayan yang ada di Sukabumi lulusan SD dan SMP dan banyak di antara mereka yang SD pun tidak lulus waluapun sudah ada yang lulus SMA bahkan sampai sarjana jumlahnya pun bisa dihitung jari. "Tingkat pendidikan mereka pun rendah, sehingga banyak yang hanya menjadi buruh kapal saja," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement