Selasa 29 Jun 2010 04:24 WIB

Kemampuan Siswa Indonesia di Bidang Sains di Atas Rata-Rata

Rep: Annisa Mutia/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Illustrasi
Foto: MARIACARRILLOHIGHSCHOOL.COM
Illustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk keempat terbesar di dunia dan memiliki tak kurang dari 27.5 juta siswa SD. Guru besar fisika, Yohanes Surya meyakini bahwa di setiap negara terdapat setidaknya 12.5 persen penduduk yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Itu artinya, kata dia, Indonesia memiliki 30 juta penduduk dengan kecerdasan di atas rata-rata.

Yohannes menjelaskan, apabila dengan menggunakan asumsi proporsi yang sama, maka Indonesia memiliki setidaknya 3.5 juta anak dengan kecerdasan diatas rata-rata. " Angka ini sangat tinggi apabila kita coba membandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, Filipina dan Australia," ujar  Yohannes.

Indonesia sudah berhasil membuktikan diri bahwa kemampuan anak-anak Indonesia setara bahkan lebih unggul dari anak-anak lain di dunia dengan meraih berbagai jenis medali di ajang kompetisi dunia seperti Asia Physics Olympiad (AphO), International Physics Olympiad (IPhO) dan berbagai kompetisi tingkat internasional lainnya. “Tim Olimpiade Fisika Indonesia setidaknya sudah mengumpulkan tidak kurang dari 90 medali dan penghargaan sejak mengikuti kompetisi tersebut mulai tahun 1993 dan bahkan menjadi juara umum pada pelaksanaan IPhO XXXVIII di Singapura,” ungkap Yohanes Surya, 27 Juni, di Universitas Prasetnya Mulya, Jakarta.

Untuk meningkatkan kemampuan dan menambah kecintaan sains siswa SD, Yohanes Surya bersama dengan PT Kuark Internasional menggagas Olimpiade Sains Kuark (OSK) yang dimulai sejak tahun 2007. Kompetisi itu digelar dengan sistem terbuka bagi seluruh siswa-siswi SD/MI se-Indonesia dan mengacu kepada standar kompetisi internasional.

Sejak pertama dimulai, OSK berhasil menjaring tidak kurang dari 150.000 siswa SD/MI se-Indonesia, disertai dengan minat yang semakin meningkat dari publik terhadap kompetisi ini dari tahun ke tahun. “Apabila kita mampu membuat sebuah kompetisi tahunan yang dapat diikuti hingga 500.000 anak per tahunnya, maka saya sangat yakin bahwa mutu pembelajaran sains di Indonesia, khususnya untuk pendidikan dasar dapat meningkat secara signifikan dan mampu memberikan kontribusi bagi perbaikan mutu pendidikan secara keseluruhan,” jelas Yohanes Surya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement