Jumat 22 Mar 2019 07:56 WIB

Dubes UEA Bahas Pengenalan Kebudayaan Indonesia di Abu Dhabi

Rencana Pengenalan kebudayaan Indonesia itu disampaikan Dubes saat menemui Mendikbud.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Andi Nur Aminah
Lanskap Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab
Foto: bbc
Lanskap Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berkomitmen untuk mendukung berbagai bentuk kerja sama dan diplomasi di tingkat internasional untuk penguatan pendidikan dan pemajuan kebudayaan. Salah satunya dengan mengadakan pertemuan dengan Duta Besar RI untuk Uni Emirat Arab (UEA), Husin Bagis.

Usai pertemuan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy menjelaskan, dia dan Husin dalam pertemuan tersebut membahas mengenai kerja sama bidang pendidikan dan kebudayaan antara RI-PEA. Selain itu dibahas juga rencana penyelenggaraan Festival Kebudayaan Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Abu Dhabi yang diselenggarakan pada bulan April 2019.

Baca Juga

"Pada kesempatan ini, Bapak Dubes datang ke sini untuk membicarakan mengenai banyak hal, antara lain mengenai MoU, dan pergelaran budaya di Abu Dhabi April nanti," ujar Muhadjir.

Sementara itu, Husin mengatakan, dia mempertimbangkan pentingnya festival tersebut guna mempromosikan keanekaragaman seni budaya Indonesia kepada masyarakat di UEA dan negara anggota OKI lainnya. Kehadirannya di Kemendikbud untuk mengajak berpartisipasi dalam Festival Kebudayaan di Abu Dhabi.

"Kami bicara tanggal 24-27 April ada pergelaran kebudayaan untuk negara-negara anggota OKI di Abu Dhabi. Kami mengajak Bapak Menteri untuk bisa mengirim tim mewakili Indonesia. Apalagi sekarang, kita kan negara besar, jadi harus bisa tampil besar. Kami mohon sama Pak Menteri, mudah-mudahan nanti bisa kita laksanakan," kata dia.

Pada dasarnya Kemendikbud mendukung semua upaya yang dilakukan perwakilan Pemerintah RI untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia di tingkat internasional. Menurut Muhadjir, hal ini harus dikoordinasikan lebih dulu di internal Kemendikbud.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement