Fadli Zon: Keris Indonesia Harus Dilestarikan

Jumat , 05 May 2017, 09:59 WIB
Ketua Umum Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) Fadli Zon (tiga kiri) melihat pameran keris saat berlangsungnya Pameran Keris Nasional Mahakarya Keris Majapahit di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis (4/5).
Foto: Antara/Reno Esnir
Ketua Umum Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) Fadli Zon (tiga kiri) melihat pameran keris saat berlangsungnya Pameran Keris Nasional Mahakarya Keris Majapahit di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis (4/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka memperingati hari keris nasional dan dunia yang jatuh pada 19 April, Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) menggelar Pameran Nasional "Mahakarya Keris Majapahit" dan Bursa Keris Majapahit di Museum Pusaka Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dari 4 - 7 Mei 2017. Hadir dalam acara pembukaan antara lain Ketua Umum SNKI Fadli Zon, Direktur Utama TMII, Direktur Budaya TMII, para akademisi, dan para penggiat keris nusantara.

Dalam sambutan pembukaan kegiatan pameran, Ketua SNKI yang juga Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen yang kuat dari SNKI untuk melestarikan perkerisan di Indonesia. Terutama untuk turut memasyarakatkan keris dan Hari Keris Nasional dan Dunia kepada masyarakat Indonesia.

“Keris Indonesia telah diakui dan dikukuhkan oleh UNESCO, sebagai  A Masterpice of The Oral and Intengible Heritage of Humanity pada tanggal 25 November 2005.  Pengakuan ini tentu mendorong SNKI untuk dapat berperan aktif dalam pelestarian dan pengembangannya. Salah satunya dengan menyelenggarakan pameran ini,” kata Fadli Zon, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (5/5)

Tema yang diangkat dalam pameran ini adalah 'Kejayaan Keris Majapahit'. Fadli Zon menerangkan bahwa era Kerajaan Majapahit menjadi masa puncak persebaran keris dari Jawa ke seluruh penjuru Nusantara bahkan beberapa bagian dunia, sehingga melahirkan berbagai corak dan warna yang beragam.

“Pada masa Majapahit lahir berbagai keris masterpiece dari para tangan empu besar pada masa itu,” tambahnya.

Karakteristik keris Majapahit menjadi patron lahirnya berbagai tangguh dan gaya serta corak berbagai rumpun keris di seluruh Nusantara pada masa-masa berikutnya. Pada masa Majapahit pula budaya keris hadir dalam setiap sendi kehidupan masyarakat Nusantara. Sebab itu, pada pameran yang pertama kalinya ini, SNKI mengambil 'Kejayaan Keris Majapahit' sebagai tema utama.

Dalam acara pembukaan kegiatan pameran, SNKI juga memberikan anugerah SNKI kepada  Ir. Haryono Haryoguritno dan KPA Wiwoho Basuki atas jasa-jasanya dalam pelestarian dan pengembangan budaya keris Indonesia.  Dalam dunia perkerisan, Almarhum Haryono Haryoguritno adalah pemrakarsa dan pengusul utama Keris Indonesia ke UNESCO pada kategori A Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity. Sementara KPA Wiwoho Basuki merupakan Sekretaris Jenderal SNKI periode 2006-2011 yang sangat aktif dalam memprakarsai kegiatan-kegiatan perkerisan Indonesia.