Biro KSAP: Ada Kesalahan Teknis Soal Surat Fadli Zon

Kamis , 30 Jun 2016, 18:02 WIB
 Wakil Ketua DPR Fadli Zon
Foto: Antara/Hafidz Mubarak
Wakil Ketua DPR Fadli Zon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Biro Kerja Sama antar Parlemen (KSAP) mengklarifikasi beredarnya faksimili dari Setjen DPR RI kepada KJRI New York perihal permintaan fasilitas kepada anak Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, Shafa Sabila Fadli saat melakukan kegiatan di New York. Kepala Biro KASP, Saiful Islam mengakui ada kesalahan teknis pengiriman surat pemberitahuan tersebut. Kesalahan teknis tersebut, ia menjelaskan, tentang templet surat.

"Templetnya untuk kepentingan dinas anggota DPR RI dalam rangka menghadiri suatu konferensi internasional yang menyebutkan permintaan pendampingan, sehingga memberikan interpretasi yang kurang tepat," kata Saiful di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (30/6).

Ia mengakui, kesalahan tersebut dikarenakan faktor tergesa-gesa sehingga dipilih templet yang kurang pas, yakni menghadiri konferensi internasional.

Templet surat konferensi internasional merupakan pemberitahuan diplomasi parlemen atau pemerintah yang selazimnya didampingi oleh staf pejabat KJRI.

"Itu karena terburu-buru, akhirnya dililih format itu, padahal jelas penyelenggara (acara yang diikuti Shafa Sabila Fadli) melarang adanya pendampingan. Ini ada kesalahan teknis dalam merespon hal itu," ujar Saiful.

Ia menuturkan, pengiriman berita faksimile tersebut mengacu pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 2003 tentang Pokok-pokok Organisasi Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.

Sebab, perwakilan diplomatik mempunyai fungsi antara lain, menyelenggarakan bimbingan dan pengawasan terhadap warga negara Republik Indonesia yang berada di wilayah kerjanya. Selain itu, perwakilan RI mempunyai fungsi melindungi warga negara Republik Indonesia yang berada dalam wilayah kerjanya.

"Saya merespon cepat, tak ada pendampingan hanya butuh penjemputan. Kalau biasanya pendampingan di (templet) surat. Sehingga kalimat itulah, saking terburu-buru surat terkirim kami terlewatkan tanpa terkoreksi," jelasnya.