Kamis 06 Sep 2018 09:17 WIB

DPD RI Dorong Pembukaan Penerbangan Perintis

Tidak semua daerah bisa dijangkau dengan jalur darat.

Rapat dengar pendapat DPD RIyang dihadiri oleh Direksi Garuda Indonesia, Citilink, Lion Grup, dan Xpress Air hari Rabu (5/9),
Foto: DPD
Rapat dengar pendapat DPD RIyang dihadiri oleh Direksi Garuda Indonesia, Citilink, Lion Grup, dan Xpress Air hari Rabu (5/9),

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPD RI mendukung adanya penerbangan perintis ke daerah. Saat ini banyak kota-kota di daerah yang belum tersentuh oleh rute penerbangan. Padahal daerah tersebut memiliki potensi pariwisata yang bagus dan juga banyaknya permintaan untuk dibukanya jalur penerbangan dari masyarakat. 

Dalam RDP yang dihadiri oleh Direksi Garuda Indonesia, Citilink, Lion Grup, dan Xpress Air hari Rabu (5/9),  Komite II DPD RI menganggap dengan dibukanya jalur penerbangan ke daerah pelosok, dapat membantu pembangunan daerah tersebut.

Menurut Ketua Komite II DPD RI, Aji Muhammad Mirza Wardana, banyak di daerah yang memiliki bandara tetapi belum memiliki frekuensi penerbangan yang mencukupi kebutuhan masyarakat. Hanya beberapa maskapai yang membuka jalur penerbangan.

Dia beranggapan bahwa dengan dibukanya jalur penerbangan ke daerah pelosok, perekonomian daerah tersebut dapat meningkat, dan mampu menyejahterakan masyarakat. Jalur penerbangan ke pelosok dinilai sesuai dengan program pemerintah yang ingin membangun daerah-daerah secara menyeluruh.

“Apakah ada target maskapai turut berperan serta membangun jaringan hubungan antar daerah ini, melingkupi kebutuhan masyarakat. Karena kita memahami Garuda Indonesia, Citilink merupakan badan usaha milik negara. Kira-kira kedepannya bagaimana program dari masing-masing maskapai dalam menjawab pertanyaan masyarakat daerah," kata dia.

Senator dari Provinsi Maluku, Anna Latuconsina, berharap agar maskapai penerbangan di Indonesia dapat membuat rute penerbangan ke pulau-pulau di Maluku. Menurutnya beberapa daerah di Maluku memiliki potensi pariwisata yang sangat menarik wisatawan domestik maupun luar negeri.

“Kalau berbicara Provinsi Maluku, ini provinsi kepulauan yang memiliki pulau 1.340 pulau. Kendala terbesar kami adalah perhubungan. Apakah ada kemungkinan untuk bisa membuka jalur Ambon ke Namlea. Dan kami berharap ada maskapai yang melirik Ambon-Saumlaki-Darwin, sehingga pariwisata di Maluku dapat naik. Maluku tenggara banyak sekali objek wisata yang sangat menarik,” ucapnya.

Managing Director Lion Group, Daniel Putut Kuncoro Adi menganggap bahwa pembukaan jalur penerbangan ke daerah perintis sangatlah visible. Menurut dia, pasar di daerah-daerah untuk dibuka jalur penerbangan juga sangat potensial. Meskipun begitu, dirinya mengatakan bahwa pembukaan penerbangan perintis harus mengikuti Peraturan Menteri Perhubungan No. 39 Tahun 2018.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Niaga Domestik PT. Garuda Indonesia, Nina Sulistyowati, mengatakan terdapat beberapa syarat di suatu daerah untuk dilalui jalur penerbangan. Mulai dari adanya bandara yang layak, tingkat kebutuhan penerbangan, dan juga adanya izin dari pemerintah, dalam hal ini harus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement