Ahad 29 Mar 2015 22:10 WIB

DPD: BI Lalai Tindaklanjuti Pelemahan Rupiah

Rep: Sonia Fitri/ Red: Bayu Hermawan
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS makin terpuruk hingga menembus Rp 12.800.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS makin terpuruk hingga menembus Rp 12.800.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2014-2019 dari Sulawesi Selatan Ajiep Padindang menyebut Bank Indonesia (BI) lalai dalam mengatasi pelwmahan rupiah terhadap dolar.

Angkanya yang sempat menembus angka Rp 13 ribu per dolar pun menunjukkan bahwa BI kurang peka terhadap pergerakan kurs yang sudah memberi sinyal pelemahan sejak akhir 2013.

"Situasi ini sudah bisa diprediksi sejak akhir 2013, kita juga sudah mengingatkan BI soal hal ini," kata dia dalam Diskusi Bincang Senator 2015 bertajuk "Gejolak dan Masa Depan Rupiah" di Brewerkz Restaurant and Bar, Jakarta pada Ahad (29/3).

Ia melanjutkan, ketika itu sayangnya respons yang dilayangkan BI tak agresif ditandai dengan tidak adanya kebijakan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah meski ada peluang rupiah bergerak Rp 14 ribu per dolar.

Malahan, pemerintah dan BI tetap mematok nilai tukar rupiah Rp 12.500 per dolar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015.  Menurutnya, hal tersebutlah yang kemudian membuat kurs rupiah terhadap dolar makin fluktuatif.

Ujung-ujungngnya, masyarakat terkena imbas salah satunya merasakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Premium dan Solar per 1 April. Padahal harga minyak dunia tidak mengalami kenaikan cukup signifikan. Makanya, pemerintah diminta segera merevisi sejumlah kebijakan keuangan secara radikal agar kurs rupiah kembali stabil.

"Saat ini, kondisinya masih bisa diselesaikan dengan 'rawat jalan'," katanya.

Maksudnya, meski rupiah lemah, tapi belum terlalu parah. Meaki begitu tetap harus distabilkan karena rupiah yang kondisinya fluktuatif akan menyusahkan masyarakat dan dunia usaha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement