Jumat 19 Sep 2014 17:40 WIB

DPD Soroti Pemondokan Haji

Rep: Zaky al Hamzah/ Red: Indah Wulandari
 Seorang pekerja menyiapkan kamar di pemondokan haji Indonesia di kawasan Ja'fariyah, Mekkah, Arab Saudi.
Foto: ANTARA/Prasetyo Utomo/ca
Seorang pekerja menyiapkan kamar di pemondokan haji Indonesia di kawasan Ja'fariyah, Mekkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH--Kasus pemondokan jamaah haji di luar Markaziah mendapat sorotan sejumlah pihak, termasuk dari delapan orang anggota DPD RI yang melakukan kunjungan kerja ke lokasi pemondokan di Madinah.

"Yang untuk (kasus-kasus) di Madinah jangan sampai ada lagi jamaah haji yang menemukan kopernya setelah dua hari. Tapi upayakan koper-koper itu sudah tiba di hotelnya di Madinah. Benar-benar dicek tempatnya di dalam Markaziah, kemudian untuk makan, harus tertib," ujar Wakil Ketua Komite III DPD RI Prof Istibsaroh dalam konferensi pers seusai rapat dengan jajaran PPIH Daerah Kerja Madinah, Kamis (18/9).

Istibsaroh didampingi Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Abdul Djamil yang juga melakukan pemantauan langsung di Madinah.

Istibsaroh dan anggota lain DPD menekankan agar semua jamaah haji gelombang dua bisa ditempatkan di pemondokan wilayah Markaziah. Sebab, laporan tahun kemarin, semua jamaah haji baik gelombang pertama dan gelombang kedua ditempatkan di pemondokan wilayah Markaziah.

"Pertama saya mengapresiasi karena tahun kemarin itu penyelenggaraan haji Indonesia mendapatkan tingkat kepuasan yang tinggi. Kemudian untuk penyempurnaan selanjutnya, sekarang saya harap akan lebih baik lagi," kata Istibsaroh.

Selama satu hari, DPD menemui sejumlah jamaah haji yang tinggal di pemondokan di luar Markaziyah. Wakil rakyat ini menerima sejumlah keluhan dari jamaah haji, seperti jarak pemondokan yang jauh dari Masjid Nabawi.

Meski disediakan bus angkut untuk jamaah, anggota DPD ini mendapat laporan ada jamaah yang jalan kaki dari pemondokan ke Masjid Nabawi. Padahal, jarak pemondokan ke masjid ini sekitar satu kilometer.

Selain penempatan pemondokan yang berada di luar wilayah Markaziah atau ring 1 dekat Masjid Nabawi, pihaknya juga mendapat laporan adanya roti untuk jamaah yang diberikan pada pagi hari namun dimakan pada malam hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement