Jumat 18 Mar 2011 19:00 WIB

Tanker Pembawa MFO Tabrakan dengan Jukung di Sungai Musi

REPUBLIKA.CO.ID,Kapal tanker pembawa minyak bakar untuk kebutuhan mesin pembangkit milik PLN Wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) bertabrakan di Sumatera Selatan namun dipastikan tidak mempengaruhi kinerja perusahaan penyedia listrik tersebut.

"Kapal yang tabrakan itu mengangkut 1.300 kilo liter minyak bakar atau marine fuel oil PLN Kalbar," kata Sales Area Manajer Pertamina Kalbar, Ibnu Chouldum, di Pontianak, Jumat.

Menurut dia, stok MFO di Depot Siantan untuk kebutuhan PLN Kalbar cukup banyak. "Stoknya bisa sampai delapan hari operasional," kata dia.

Ia mengungkapkan, saat ini sudah ada sekitar 3.500 kilo liter MFO yang masuk di Depot Siantan.

Sedangkan kebutuhan PLN untuk MFO berkisar antara 800 kilo liter per harinya.

"Namun itu fluktuatif juga, kadang 400 kilo liter, atau 500 kilo liter," kata Ibnu Chouldum.

Ia menambahkan, kapal yang tabrakan tersebut seharusnya tiba di Depot Siantan pada Sabtu (19/3) atau Minggu (20/3). "Sekarang juga sedang dilihat lagi, apa bisa dilanjutkan perjalanannya atau tidak," kata dia.

Sementara Manajer Teknik PLN Wilayah Kalbar, Andreas Heru Sumaryanto, mengaku belum mengetahui informasi tersebut. "Tapi kebutuhan MFO untuk pembangkit di Kalbar, rata-rata 10 ribu kilo liter setiap bulan," kata Andreas Heru.

Sebelumnya, diberitakan bahwa telah terjadi tabrakan antara dua angkutan sungai di perairan sungai Musi, Sumatera Selatan, Jum'at (18/3). Kapal jukung (kapal kayu pengangkut penumpang) MS Irvansyah bertabrakan dengan kapal tanker Gloria Sentosa pengangkut minyak milik Pertamina.

Tabrakan di perairan Selat Ajaran, Kabupaten Banyuasin, itu terjadi pada pagi hari dan membuat lima penumpang kapal jukung dilaporkan tewas, empat luka-luka.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement