Rabu 01 Dec 2010 06:01 WIB

500 Pakar Bahas Kearifan Loka di Yogyakarta

Rep: yulianingsih/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Sedikitnya akan ada 500 pakar budaya, ilmu pengetahuan dan pendidikan dari beberapa negara di dunia dan dari 30 perguruan tinggi di Indonesia akan membahas tentang kearifan lokal untuk solusi masalah dunia di kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Kegiatan yang dikemas dalam tajuk World Conference on Science, Education and Culture (WISDOM 2010) ini sebanrnya sudah akan dilaksanakan November lalu namun akibat letusan Merapi kegiatan pertama pembahasan kearifan lokal se-dunia ini diundur menjadi tanggal 5-8 Desember 2010.

“ Rencana awal WISDOM digelar 8-11 November 2010 namun ditunda akibat erupsi Merapi. Saat ini kondisi berangsur-angsur sudah aman, bahkan Bandara Adisucipto kembali normal,” terang Ketua Konferensi WISDOM 2010 Dr Wiendu Nuryanti, di UGM, Selasa (30/11).

Menurutnya, kegiatan ini digelar bersama dengan 30 perguruan tinggi di Indonesia baik negeri maupun swasta. Karenanya mengawali kegiatan itu pihaknya akan membangun Wisdom Park atau taman kearifan lokal di halaman Gedung Graha Sabha Pramana (GSP) UGM. Taman tersebut akan diisi penanaman 30 pohon secara bersama-sama sebagai simbol kearifan bersama. "Kegiatan ini akan terus berlangsung dan nanti bergilir penyelenggaranya," terangnya.

Menurutnya, hingga 29 November 2010, sedikitnya ada 490 peserta yang merupakan peneliti, dosen, dan guru besar dibidang ilmu pengetahuan, budaya dan pendidikan menyatakan diri akan ikut dalam kegiatan ini. Kegiatan yang diisi dengan kolokium membahas masalah-masalah kearifan lokal di bidang ilmu pengetahuan, pendidikan dan budaya ini akan dilakukan di tujuh sentra budaya dan seni yang berbeda di Yogyakarta antara lain di Rumah Seni  Tembi, Rumah Batik Winotosastro, Museum Sonobudyo hingga Museum Affandi.

Ketua Organizing Committee, Prof Atyanto Dharoko mengatakan, dalam kesempatan itu pihaknya akan menghadirkan pembicara kunci yaitu tokoh konservasi kreatif dunia, Jean-Michel Cousteau dari Perancis. Jean-Michel selain dikenal sebagai pemerhati lingkungan dan produser film bertema kelautan, juga menjabat sebagai  Executive Vice President Cousteau Society dan pendiri serta Presiden Ocean Futures Society, sebuah lembaga nir-laba yang bergerak di bidang konservasi kreatif kelautan dan pendidikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement