Rabu 10 Nov 2010 03:53 WIB

Merapi Keluarkan Gas Beracun?

Hewan ternak ikut menjadi korban letusan Gunung Merapi
Hewan ternak ikut menjadi korban letusan Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN--Gunung Merapi yang terletak diantara perbatasan Provinsi Jawa Terngah dan Daerah Istimewa Yogjakarta yang meletus pertama Selasa (26/10) pukul 11.00 WIB Selasa (9/11) masih terus bersuara gemuruh dan bahkan sempat mengeluarkan gas beracun. "Minggu (7/11) Merapi mengeluarkan gas beracun sampai ke Posko Pemantauan ORARI di Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten yang jaraknya sekitar 12 kilometer dari puncak gunung tersebut," kata Karyono (Cak Dul), salah seorang anggota ORARI Klaten yang berada di Pos Pemantauan Merapi di Dompol, Kecamatan Kemalang.

Merapi tadi pagi dari pukul 03.00-05.00 WIB masih meletus dan mengeluarkan awan panas dan suara bergemuruh itu bahkan masih terdengar sampai pukul 11.00 WIB.

Diketahuinya ada gas beracun dari Merapi ini pertama tercium bau yang tidak enak dan setelah itu para anggota ORARI yang berada di Posko Pemantauan Merapi Dompol lari menyelamatkan diri mencari daerah yang lebih aman.

Menurut dia, diketahuinya gas beracaun itu pagi harinya karena ada kucing, ayam dan lalat yang mati di daerah tersebut. "Posko Pemantauan ORARI Dompol ini merupakan posko tertinggi di Merapi dan untuk di daerah atas sudah tidak ada lagi kehidupan manusia pada malem hari," katanya.

Jadi, kawasan rawan bencana (KRB) III seperti daerah Balerante, Sidorejo, Tegalmulyo dan Kendalsari sudah kosong tidak ada penghuninya seperti kampung tidak bertuan saja dan ternak-ternak milik warga juga sudah semua dievakuasi.

Warga daerah itu mengungsi ke posko Merapi Dompol, Bawukan dan Kepurun, yang jaraknya sekitar 12 kilometer, dan sekarang daerah yang masuk KRB I dan II juga ikut mengungsi.

Hampir semua warga di wilayah Kecamatan Kemalang yang penduduknya berjumlah 35 ribu jiwa lebih mengungsi semua ke daerah yang lebih aman.

"Mereka mengugnsi karena sebagian besar daerahnya masuk zona tidak aman yang ditetapkan berjarak 20 Km, sehingga pada malam hari sepi dan tinggal pemuda beserta anggota TNI yang menjaga malam di kampung tersebut," katanya.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement