Selasa 02 Nov 2010 08:48 WIB

Bantuan Tak Sesuai dengan Kebutuhan Pengungsi Mentawai

Rep: Teguh Fimansyah/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,SIKAKAP--Memasuki pekan pertama pasca gempa bumi dan tsunami yang melanda mentawai, koordinasi pemberian bantuan masih belum berjalan dengan baik. Selain belum merata, antara bantuan yang diberikan dengan kebutuhan  pengungsi juga kurang sesuai.

''Banyak orang memberikan seperti mi instan, tapi bagaimana kita mau makan, alat masakjnya tidak ada,'' ujar Nesti (34) warga dusun Taparaboat, kecamatan Malakopa, Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai pada Republika Senin (1/11).

Apalagi lanjutnya, bahan makanan seperti mi, kurang sesuai dengan kondisi perut para pengungsi, khususnya anak-anak. ''Banyak anak-anak mencret kalau makan mi, saat ditemui dia tengah bersama pengungsui lain untuk mendapatkan pengobatan gratis oleh relawan di salah satu rumah ibadah..

Menurutnya, pwmberian bantuan masih sangat terbatas. Selain bahan makanan dan alat masak, pakaian, juga sangat kekyurangan. Begitupun peralatan makanan seperti piring ataupun gelas. ''Sejak kejadian, pakaian inilah yang kami pakai, ';'\sela Rini (50), pengungsi lainnya. Nesti yang kehilangan dua anaknya ini sudah tidak memiliki harta benda lagi. Semua habis tergulungf ombak besar.

Pemberian bantuan untuk penyediaan rumah, dia tidak mengetahui tentang itu. ''Kita tidak tahu, tapi sebaiknya ada relokasi ke tempat yang lebih tinggi.,'' katanya. Dusun Taparaboat berjarak 20 mil dari kecamatan Sikakap dan menyeberang pulau. Jarak tempuh mencapai sekitar tiga jam perjalanan.

Pantauan Republika di lapangan, dusun ini hancur, rumah rata dengan tanah. Pengungsi dievakuasi di daerah perbukitan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement