Sabtu 17 Jul 2010 01:38 WIB

Produksi Gabah Banyumas Bakal Anjlok

Rep: Eko Widyatno/ Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS--Kualitas dan produksi gabah di Kabupaten Banyumas, Jateng pada panen musim tanam II tahun 2010, diperkirakan akan menurun drastis. Di beberapa lokasi yang mulai memasuki musim panen, hasilnya hanya separuh dari biasanya.

''Sawah kami sebenarnya tidak terserang hama. Tapi karena sejak berbunga hingga padi menguning diguyur hujan terus, hasil panennya pun menurun,'' kata Narto (57), petani Desa Pesawahan, Rawalo, Kabupaten Banyumas, Jumat (16/7).

Dia mengaku, dari sawah seluas 0,5 Ha yang dikelolanya, hanya menghasilkan 1 ton gabah basah. Kalau dikeringkan, dia hanya mendapat 7 kuintal.

Hal serupa juga dialami petani di wilayah Kecamatan Patikraja. Muzakir (62), petani di dusun Pucung Desa Kedungrandu mengaku hasil panennya hancur-hancuran. Pasalnya, selain dipengaruhi cuaca, tanaman padinya juga diserang hama tikus.

Dari 0,8 Ha sawah yang dikelolanya, dia hanya mendapat gabah basah sebanyak 1,5 ton. ''Dibanding biaya mengolah tanah, pupuk, dan ongkos panen, hasil panen ini tidak ada hasilnya mas. Malah rugi,'' katanya.

Kondisi panen yang buruk akibat curah hujan tinggi ini, masih ditambah lagi dengan kecilnya rendemen gabah. Faturrachman, juragan beras asal Desa Kedungwringin Kecamatan Patikraja yang juga menjadi manajer KUD Patikraja ini, menyebutkan rendemen padi hasil panen saat ini sangat rendah.

''Pada kondisi normal, 1 kwintal gabah kering bisa menghasilkan 65 kilogram beras. Tapi hasil panen ali ini kualitasnya sangat jelek, karena kandungan airnya tinggi. 1 Kwintal gabah kering, paling hanya menghasilkan 45 kg beras,'' katanya. Karena itu dia memperkirakan, hasil produksi gabah dan beras dari hasil panen kali ini akan mengalami penurunan cukup tinggi, dibanding hasil panen dari musim tanam I tahun 2010.

Menurut dia, rendahnya tingkat rendemen gabah hasil panen kali ini, karena kandungan air gabah saat dipanen sangat tinggi. Di samping itu, petani juga kesulitan menjemur gabah karena setiap pagi cuaca selalu mendung, dan pada sore hari turun hujan. Dia menyebutkan. rendahnya kualitas gabah hasil panen kali ini, dialami seluruh petani di Banyumas, dan juga daerah-daerah lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement