Kamis 27 May 2010 00:08 WIB

Ribuan Hak Suara Masyarakat Gresik Hangus

Rep: Masduki/ Red: Budi Raharjo
Pemilukada
Pemilukada

REPUBLIKA.CO.ID,GRESIK--Ribuan hak pilih masyarakat Gresik hilang dalam pemilukada yang digelar di daerah itu. Khususnya, masyarakat yang menumpang kapal penyeberangan ke Pulau Bawean serta pasien dan keluarga pasien di rumah sakit karena KPU Kabupaten Gresik tidak menyediakan tempat pemungutan suara (TPS) khusus di fasilitas pelayanan masyarakat tersebut.

''Orang sakit mana mungkin mikir pencoblosan mas, lha dirinya aja masih terkena musibah, jadi tidak mungkin mereka keluar ruangan, apalagi keluar rumah sakit hanya untuk mencoblos. Mestinya KPU menyediakan TPS keliling seperti pemilihan-pemilihan sebelunya. Jadi, hak pilih mereka tidak hilang,'' kata Nafi’, keluarga pasien asal Kedanyang Kecamatan Kebomas di RSUD Ibnu Shina, Rabu (26/5).

Nafi' sendiri terpaksa pulang ke kampungnya untuk menyalurkan aspirasinya. ''Beruntung rumah saya tidak terlalu jauh dari rumah sakit, jadi tadi pagi saya terpaksa pulang untuk mencoblos, tapi kakak ipar saya terpaksa tidak mencoblos karena harus menunggui suaminya yang sedang sakit diabetes,'' keluhnya.

Hal yang sama juga dikeluhkan seorang ibu asal desa Sidomoro Kecamatan Kebomas. Dia terpaksa tidak menggunakan hak suaranya. ''Jangankan untuk mencoblos, keluar rumah sakit untuk mencari makan saja tidak sempat mas. Anak saya paru-parunya sakit parah,'' kata ibu berkerudung itu.

Saat dikonfirmasi, pihak rumah sakit mengaku tidak akan menghalang-halangi pasien yang ingin mencoblos. Hanya saja dengan alasan medis, dokter akan memberi pertimbangan kepada pasein tertentu. ''Tidak mungkin pasien yang akan menjalani operasi atau masuk ruang ICU dipaksakan keluar rumah sakit untuk mencoblos. Kalau ada apa-apanya kami yang menjadi sasaran kesalahan,'' jelas Gusti Rezaniansyah Rusli, Direktur RSUD Ibnu Sina.

Selain di RSUD Ibnu Sina, masih ada dua rumah sakit besar di Gresik, yaitu Rumah Sakit (RS) Petrokimia Gresik dan RS Semen Gresik. Di sampingi itu masih ada sekitar 18 puskesmas yang tersebar di seluruh kecamatan di Gresik.

Sementara itu, sekitar 320 penumpang kapal motor penumpang (KMP) Express Bahari yang juga mempunyai hak pilih Pilkada Gresik juga terpaksa merelakan hak suaranya. KPU tidak menyediakan TPS khusus di Pelabuhan Gresik. Rabu (26/5) pagi tadi, jadwal keberangkatan kapal dari Gresik ke Bawean. Penumpang yang hendak menumpang kapal harus bersiap di pelabuhan mulai pukul 08.00, waktunya sama dengan dimulainya pencoblosan. Sedangkan perjalanan kapal cepat tersebut tiga jam, mulai pukul 09.00.

Jadi penumpang kapal itu paling cepat sampai di Pelabuhan Sangkapura (Bawean) pukul 12.00. Itu apabila kondisi cuaca di perairan Gresik-Bawean cerah. Belum lagi perjalanan menuju ke rumah masing-masing yang membutuhkan kesabaran dan waktu ekstra, karena kondisi jalan lingkar Bawean rusak parah. Sedangkan pencoblosan ditutup pukul 13.00.

''Kami sekeluarga khawatir golput karena waktunya sudah mepet sesampai di Bawean. Belum lagi yang saudara-saudara kami yang rumahnya di wilayah Kecamatan Tambak. Saya yakin tidak bisa mencoblos, karena membutuhkan waktu sekitar 2 jam menuju Kecamatan Tambak,'' ujar H Mizan, warga Kecamatan Sangkapura.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement