Jumat 11 Mar 2011 20:25 WIB

Sulawesi Barat tak Terkena Dampak Tsunami Jepang

REPUBLIKA.CO.ID,MAMUJU--Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan, wilayah di Provinsi Sulawesi Barat tidak akan terkena dampak dari bencana tsunami yang melanda sejumlah wilayah di Jepang.

"Dampak tsunami Jepang yang terjadi sekitar pukul 12.46 WIB, tidak sampai melanda Sulbar, sehingga masyarakat di Sulbar tidak perlu tepengaruh dan tidak perlu khawatir,"kata Kepala Stasiun Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Majene, Edi Sofyan di Mamuju, Jumat.

Ia mengatakan, sejumlah kawasan timur di Indonesia memang diperkirakan rawan akan terkena dampak tsunami Jepang yang terjadi akibat gempa berkekuatan 8,8 skala Ricther berpusat di kedalaman 44 kilometer di bawah permukaan laut yakni pada 38,49 lintang utara dan 142,79 bujur timur. Menurut dia, wilayah yang rawan itu antara lain Provinsi Irian Jaya, Maluku, Papua dan Sulawesi Utara yang berada disebelah utara wilayah Indonesia, sementara Sulbar tetap dinyatakan aman dari bencana Tsunami Jepang.

Oleh karena itu ia meminta agar masyarakat yang merasa panik dan was-was agar tidak perlu khawatir karena dampak tsunami di Jepang itu tidak akan sampai melanda wilayah Sulbar. "Masyarakat Sulbar tidak perlu mengungsi ke pegunungan, karena dampak Tsunami Jepang diperkirakan hanya akan melanda wilayah tertentu saja di bagian Indonesia timur, sementara Sulbar tidak akan terkena dampaknya,"katanya.

Sementara itu, kondisi Kota Mamuju setelah adanya bencana tsunami di Jepang tetap normal seperti biasanya tidak ada tampak gerakan masyarakat yang meninggalkan Kota Mamuju menuju tempat yang lebih tinggi, mereka semua masih tampak melakukan aktivitas seperti biasanya.

"Dampak tsunami hanya diumumkan media massa di wilayah tertentu saja di Indonesia timur yakni dikawasan wilayah Indonesia yang berada pada sebelah utara, sedangkan Sulbar berada di tengah wilayah sulawesi, sehingga kami tak perlu khawatir dengan melakukan pengunsian, karena Sulbar diyakini aman dari tsunami,"kata Malik salah seorang warga.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement