Selasa 22 Feb 2011 19:52 WIB

Atasi Penumpukan, Kemenhub Tambah Dua kapal di Merak

Antrean truk di Pelabuhan Merak.
Foto: Antara
Antrean truk di Pelabuhan Merak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menambah dua kapal roll on roll off (roro) dari lintasan lain untuk membantu mengurai antrean kendaraan di lintasan Merak-Bakauheni dan sebaliknya.

Dirjen Perhubungan Darat, Kemenhub, Suroyo Alimoeso menjawab pers di Jakarta, Selasa, menyatakan, sebelumnya terdapat 33 unit kapal roro yang melayani rute tersebut. Namun, dalam sebulan terakhir hanya tinggal 25 unit yang beroperasi dan satu kapal lagi tidak dapat dioperasikan akibat insiden kebakaran beberapa waktu lalu.

Penegasan itu, terkait penumpukan kendaraan pribadi maupun truk di dua pelabuhan itu sudah terjadi selama satu bulan belakangan. Antrian disebabkan oleh berkurangnya kapal roro yang beroperasi untuk melayani penyeberangan antar pelabuhan tersebut.

Menurut dia, pertumbuhan untuk pengguna angkutan penyeberangan, khususnya di lintas utama itu dari tahun ke tahun meningkat sekitar 9-10 persen, tetapi tidak diikuti dengan peremajaan armada sehingga kepadatan pengguna tidak bisa dihindari.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah solusi jangka pendek untuk mengatasi kepadatan di pelabuhan tersebut. Salah satunya, penambahan dua unit kapal roro yang akan mulai beroperasi pada Jumat, 25 Februari mendatang.

"Satu kapal roro Kirana milik DLU berkapasitas 30-an truk akan didatangkan dari Surabaya. Sementara kapal satunya KM Kalibodri akan didatangkan dari Tanjung Priok. Kapasitasnya 20 kendaraan dengan kecepatan hingga 15 knot. Semuanya mulai beroperasi Jumat pagi," katanya.

Ia juga mengaku, beberapa waktu lalu, pihaknya sudah mengumpulkan para pengusaha kapal penyeberangan dan meminta mereka untuk mengalihkan beberapa unit armadanya untuk melayani lalu lintas antara Merak-Bakauheni. "Tapi mereka tidak sanggup. Kapal tidak siap karena lalu lintas penyeberangan di luar Merak-Bakauheni pun sedang padat-padatnya. Akhirnya hanya dua unit itu yang bisa kita datangkan sebagai tambahan," jelasnya.

Upaya lain yang dilakukan untuk mengurai antrian, tambah Suroyo, adalah dengan optimalisasi tiga dermaga di Pelabuhan Merak, Banten, dan meningkatkan frekuensi layanan penyeberangan tiap unit kapal yang beroperasi.

Ia mencontohkan, kapal yang biasanya melayani 62-80 trip selama 24 jam diminta untuk menaikkan kecepatan perjalanan hingga 12 knot. Dengan begitu, dalam 24 jam setiap kapal dapat melayani hingga 92 trip.

Namun demikian, menurutnya, dari 25 kapal yang ada, hanya 22 kapal yang mampu meningkatkan frekuensi perjalanan."Selain itu, kami juga mendorong pengusaha untuk mempercepat proses docking, tapi tentu tanpa meninggalkan standar keselamatan dan mengikuti ketentuan yang berlaku. Diharapkan tujuh kapal itu sudah bisa mulai beroperasi kembali akhir minggu ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement