Selasa 24 Aug 2010 09:12 WIB

Korban Tewas Miras Oplosan Jadi 11 Orang

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Jumlah korban tewas yang diduga akibat menenggak minuman keras (miras) oplosan menjadi 11 dari 12 orang yang dirawat pada beberapa rumah sakit (RS) di Jakarta.

"Korban bertambah lagi satu orang, totalnya menjadi 11 orang tewas dan enam masih dirawat," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan, Komisaris Polisi Nurdi Satriaji di Jakarta, Senin malam.

Nurdi menyebutkan korban yang baru saja meninggal, yakni Dennie Dharma warga Jalan Kebagusan 2 RT 09/04, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Heru Setiawan, serta Andi Kurniawan. Sedangkan delapan orang tewas terlebih dahulu, adalah Hartono, Agus, Muhamad, Maryadi, Iwan, Taryono, Mashuri dan Ahmad Rizal.

Selain itu, enam korban lainnya yang masih menjalani perawatan di rumah sakit, yaitu Damar Setio Rumekti, Rahmat Afandi, Setyo, Mustofa, Sofian Hadi dan Supri. "Para korban dirawat di RS Fatmawati, RS Marinir dan RS Bakti Yuda," tutur Nurdi.

Nurdi menyatakan penyidik akan meneliti kandungan racun yang terkandung pada lambung korban. Saat ini, polisi telah menangkap tersangka yang diduga menjual minuman keras oplosan yang dikonsumsi korban, yakni Sarimin.

Nurdi menyatakan Sarimin menjual minuman oplosan dengan menyamar sebagai pedagang jamu. Tersangka diduga mencampur bahan pasta whisky, pasta asam, ginseng, air jeruk dengan alkohol kandungan 70 persen, kemudian minuman keras itu dijual seharga Rp 5.000 per gelas.

Sebelumnya, para korban berpesta minuman keras oplosan di Jalan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (21/8) malam. Kemudian minuman keras itu memakan korban tewas sebanyak delapan orang dan saat ini bertambah menjadi 11 orang.

Tersangka Sarimin terjerat Pasal 359 Kitab Undang-undang Hukum Pidana jo. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan jo. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan jo. UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dengan ancaman penjara lebih dari lima tahun.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement