Sabtu 23 Oct 2010 03:40 WIB

BPPTK Waspadai Tiga Arah Erupsi Merapi

Rep: Yulianingsih/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta mewaspadai tiga jalur arah erupsi Merapi tahun 2010 ini pasca dinaikkannya status aktivitas gunung tersebut dari Waspada menjadi Siaga, Kamis malam kemarin. Ketiga jalur arah erupsi tersebut adalah ke Barat Daya, Selatan dan ke arah Tenggara.

"Kita masih waspadai arah erupsi ketiga arah tersebut, karena sampai detik ini kita belum bisa melihat adanya titik api diam sebagai pertanda keluarnya magma dari bawah," terang Kepala BPPTK Yogyakarta, Subandriyo di kantornya, Jumat (22/10).

Menurutnya, meski pihaknya belum menemukan atau melihat langsung titik api diam di puncak Merapi tetapi ada informasi bahwa ada masyarakat yang telah melihat titik api diam tersebut di sisi Tenggara dari pos Deles,Klaten. "Kita masih akan melakukan cros cek karena dari pemantauan kita belum melihat titik api diam itu," tambahnya.

Walau begitu kata dia, guguran lava semakin sering terjadi dari arah puncak Merapi.Guguran material lava itu sering mengarah ke tiga jalur tersebut meskipun paling sering ke arah Gendol (Selatan). Bahkan selama pantauan melalui seismograf pada Jumat kemarin, sudah terjadi satu kali gempa low frekuence atau gempa dengan frekuensi rendah dengan skala sekitar 3 skala richter.

Gempa itu menunjukan bahwa desakan magma dari dalam Merapi semakin kuat mendekati permukaan. Jika gerakan desakan magma itu terus menerus menguat dan diikuti guguran material lava yang terus menerus dan diikuti pembentukan kubah baru maka erupsi Merapi diprediksikan akan sama dengan tahun 2006.

Tetapi jika desakan magma tersebut tidak diikuti dengan pembentukan kubah baru maka erupsi merapi diprediksikan bisa lebih besar. "Karena itu kita akan terus melakukan pemantauan karena kondisinya masih terus fluktuatif," paparnya.

Berdasarkan data seismograf, sepanjang pengamatan pada tanggal 21/10 dari pukul 00.00 hingga 24.00 WIB, diketahui bahwa gempa multifase mencapai 321 kali, guguran lava 93 kali, gempa vulkanik dalam 7 kali dangempa vulkanik dangkal 37 kali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement