Ahad 07 Nov 2010 03:00 WIB

Masyarakat Australia Jadikan Bali 'Rumah Kedua'

Bali
Bali

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR--Masyarakat Australia semakin banyak berlibur ke Bali karena masyarakat negeri itu menganggap Bali sebagai 'rumah kedua', di samping perekonomian mereka semakin membaik. Negeri Kangguru mampu mempasok 483.189 turis ke Bali selama sembilan bulan periode Januari-September 2010, kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali I Gede Suarsa di Denpasar, Sabtu (6/11).

Ia mengatakan, kondisi tersebut mengalami peningkatan sebesar 47,38 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 314.281 orang. Australia merupakan salah satu dari sepuluh negara terbanyak mempasok pelancong berlibur sambil menikmati panorama alam serta keunikan seni budaya Bali.

Australia menempati urutan teratas dari sepuluh negara terbanyak mempasok wisman ke Bali dan memberi kontribusi sebesar 24,14 persen dari total wisman ke Bali sebanyak 1.919.128 orang. Kondisi tersebut mengalami peningkatan sebesar 9,28 persen dibanding periode yang sama tahun 2009 yang hanya tercatat 1.756.491 orang.

Gede Suarsa menjelaskan, tujuh dari sepuluh negara terbanyak mempasok pelancong ke Bali, termasuk Australia mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan tiga negara menunjukan kemerosotan. Tujuh negara itu adalah Australia, China meningkat 1,38 persen dari 154.871 orang menjadi 157.009 orang, menyusul Malaysia 4,24 persen dari 101.077 orang menjadi 105.362 orang.

Masyarakat asal Taiwan meningkat 9,26 persen dari 91.775 orang menjadi 100.269 orang dan Inggris naik 5,70 persen dari 66.212 orang menjadi 72.100 orang. Jerman juga bertambah 11,50 persen dari 58.018 orang menjadi 64.691 orang dan masyarakat Singapura naik 60,75 persen dari 38.319 orang menjadi 61.596 orang.

Sedangkan tiga negara yang masyarakatnya berkurang ke Bali meliputi Jepang sebesar 21,91 persen dari 250.065 orang pada sembilan bulan pertama 2009 menjadi 195.288 orang pada periode yang sama 2010. Demikian juga masyarakat Korea Selatan berkurang 0,63 persen dari 93.730 orang menjadi 93.140 orang dan Perancis turun 5,08 persen dari 85.749 orang menjadi 81.392 orang, ujar Gede Suarsa.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement