REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Bank Muamalat Indonesia (BMI) terus melakukan penetrasi pasar demi meningkatkan jumlah nasabah ritel mereka. Kali ini, BMI mengincar kaum muda Bandung, Jawa Barat, yang dinilai masih belum terlalu mengenal dunia perbankan syariah.
Direktur BMI, Andi Buchari, mengatakan selama ini masih ada persepsi yang kurang lengkap terhadap perbankan syariah. Publik masih sering mengidentikkan bank syariah dengan praktik perbankan yang bereratan dengan urusan ritual keagamaan (tabungan haji, zakat, dll) dan hanya domain umat muslim.
Padahal, perbankan syariah sejatinya praktik perbankan yang berbasis konsep syariat Islam dan diperuntukkan untuk semua kalangan, semua sekmen umur, serta semua faham keagamaan. “Sama halnya seperti bank konvensional, hanya saja prinsip syariat Islam yang kita kedepankan agar lebih adil, lebih manfaat, dan jauh dari riba,” kata Andi Buchari di Union Square Cihampelas Walk Bandung.
Dia melanjutkan, pemilihan Ciwalk Bandung sebagai lokasi kegiatan program bagi-bagi hadiah BMI dimaksudkan untuk lebih mendekatkan dunia perbankan syariah kepada kaum muda kota Paris Jawa tersebut.
Selain mewujudkan apresiasi BMI kepada para nasabahnya, acara pembagian hadiah juga dirajut dengan pembukaan program Bulan Diskon Tabungan Muamalat. Program bulan diskon berupa pemberian potongan harga kepada para pemegang kartu berlogo Shar-e yang bisa diperoleh di factory outlet maupun restoran di Kota Bandung. Potongan berlaku selama satu bulan sampai 20 November 2010. “Kita kerja sama dengan 30 merchant untuk program bulan diskon ini,” jelas Andi.
Dikatakan, BMI kini tengah menggodok sejumlah program-program serupa yang menyasar pada kaum muda seperti di Bandung. Kota-kota besar seperti Yogyakarta, Surabaya, Medan, Aceh, dan Makassar masuk dalam pertimbangan BMI untuk memperluas nasabah kaum muda mereka. “Kita akan membawa bank syariah masuk ke mal-mal dan lebih memasyaratkan produk-produk perbankan syariah kepada kaum muda,” imbuhnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
