Ahad 26 Aug 2018 10:33 WIB

Indonesia Selangkah Lagi Samai Rekor Emas 1962

Tuan rumah Indonesia menempati posisi kedua pada Asian Games 1962.

Emas Dari Tenis. Pasangan Ganda Campuran Tenis Christopher Rungkat dan Aldila Sutjiadi saat upacara pengalungan medali cabang Tenis nomor ganda campuran Asian Games 2018 di Komplek Olahraga Jakabaring, Sabtu (25/8).
Foto: Republika/ Wihdan
Emas Dari Tenis. Pasangan Ganda Campuran Tenis Christopher Rungkat dan Aldila Sutjiadi saat upacara pengalungan medali cabang Tenis nomor ganda campuran Asian Games 2018 di Komplek Olahraga Jakabaring, Sabtu (25/8).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --  Ganda campuran Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi berhasil mempersembahkan medali emas bagi Indonesia pada Sabtu (25/8) kemarin. Dalam partai final nomor tenis ganda campuran Asian Games 2018 di JSC Palembang tersebut, mereka menaklukkan pasangan Sonchat Ratiwatana/Luksika Kumkhum (Thailand) dengan angka 6-4, 7-5, 10-7.

Seperti dikutip dari situs Asian Games 2018, Christopher/Aldila mempersembahkan medali emas ke-10 bagi Merah Putih. ''Lebih rendah satu emas dari rekor 11 medali emas pada Asian Games 1962 di Jakarta,'' sebut laporan tersebut.

Indonesia kali pertama menjadi tuan rumah Asian Games pada tahun 1962. Pada perhelatan Asian Games yang keempat tersebut, tuan rumah Indonesia menempati posisi kedua dengan perolehan 11 emas, 12 perak dan 28 perunggu. Jepang yang keluar sebagai juara umum dengan 73 emas, 56 perak dan 23 perunggu.

Setelah 56 tahun berlalu, Indonesia kembali menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Hingga memasuki hari ke-8 pada Sabtu (25/8), Indonesia menempati posisi kelima dengan 10 emas, 12 perak dan 17 perunggu.

Christopher/Aldila tidak hanya berhasil mempersembahkan medali emas, tapi sekaligus menyudahi puasa gelar selama 28 tahun. Indonesia terakhir kali meraih emas dari nomor tenis ganda campuran pada Asian Games 1990.

Dari cabang tenis secara keseluruhan, ini merupakan emas pertama dalam 16 tahun terakhir. Pada Asian Games 2002, tenis Indonesia saat itu masih mampu mencuri medali emas dari nomor beregu putri.

Sementara Sonchat Ratiwatana yang kemarin hanya mampu meraih perak bersama pasangannya Luksika Kumkhum, mempersembahkan medali keempatnya bagi Thailand di kancah Asian Games. Sonchat menyamai rekor kembarannya, Sanchai Ratiwatana, yang hanya terpaut satu medali dari petenis Tamarine Tanasugarn dalam rekor penyumbang medali dari cabang tenis.

Di medali perunggu, ada ganda campuran Jepang dan Kazakhstan. Medali perunggu kemarin menjadi medali ke-16 bagi Jepang dari nomor tenis ganda campuran. Itu menempatkan Jepang sebagai negara paling banyak meraih medali dari nomor tersebut.

Bagi Kazakhstan, medali perunggu kemarin merupakan medali pertama yang mereka raih dari nomor tenis ganda campuran. Kazakhstan sebelumnya berhasil meraih medali emas dari nomor tenis beregu putra pada Asian Games 2014. Mereka juga merebut medali perunggu dari nomor beregu putri 2014.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement