Selasa 04 Sep 2018 07:01 WIB

Rajiah Salsabila Gunakan Bonus untuk Umrah Bersama Orang Tua

Rajiah meraih medali bersama tiga rekannya Women's Speed Relay panjat tebing

Rajiah Salsabila, atlet peraih medali emas di cabang panjat tebing nomor women's speed relay
Foto: Republika/Hazliansyah
Rajiah Salsabila, atlet peraih medali emas di cabang panjat tebing nomor women's speed relay

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet peraih emas dari cabang panjat tebing nomor Women's Speed Relay, Rajiah Salsabila tidak menyangka dengan sambutan dan antusiasme yang tinggi dari masyarakat. Sejak ia bertanding dan meraih emas, hingga bertemu langsung Presiden Joko Widodo di acara silaturahmi dan pemberian bonus bagi atlet peraih medali.

"Alhamdulillah seneng banget sejak pulan Asian Games, selalu banyak yang kasih selamat dan support. Nggak menyangka banget banyak dapat dukungan," kata Rajiah Salsabila, Senin (3/9).

Menurut Rajiah, momen terbaiknya selama perhelatan Asian Games 2018 kemarin adalah ketika bersama tiga rekannya berhasil menyumbangkan medali emas. Hal itu melampaui target sebelumnya yang hanya perak.

"Hingga akhirnya kemarin ke Istana Negara dan ketemu Presiden langsung. Itu merupakan kali pertama saya ke Istana Negara," kata mahasiswi Universitas Budi Luhur Jakarta ini.

Tidak ada pesan khusus dari Presiden Jokowi. Presiden, ujar Rajiah, hanya meminta para atlet menjaga prestasi bisa lebih baik lagi.

Disinggung mengenai bonus yang didapat dari pemerintah, Rajiah mengatakan akan menggunakannya untuk pergi umrah bersama orang tua.

"Sisanya ditabung," kata mahasiswi Fakultas Teknologi Informasi ini.

Begitu juga dengan janji status sebagai Aparat Sipil Negara (ASN) dan rumah dari Kemen PU-PR. Ia berharap pemerintah juga segera mewujudkannya.

"Kalau dikasih diterima (PNS) kenapa nggak, saya ingin di Kemenpora," kata Rajiah yang kini memfokuskan diri untuk kejuaraan Asia di akhir tahun dan Olimpiade Tokyo 2020.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin menegaskan bonus atlet sebagai aparatur sipil negara sudah disetujui.  

"Semua catatannya sudah ada dan pasti mereka yang mendapat medali statusnya pegawai negeri," ujar Syafruddin.

Status sebagai ASN, kata dia, menjadi komitmen dari pemerintah sekaligus bentuk dukungan kepada para atlet yang telah berjuang mengharumkan nama bangsa melalui ajang Asian Games 2018. Mantan Wakapolri itu juga mengaku telah memerintahkan stafnya untuk berkoordinasi dengan manajer cabang olahraga yang meraih medali untuk ditindaklanjuti. 

Chief de Mission atau Ketua Kontingen Indonesia pada Asian Games 2018 tersebut juga menyampaikan salam dari Panglima TNI dan Kapolri. Bahwa siapapun atlet peraih medali yang ingin berkarier di militer akan langsung diterima.  

"Masuk ASN, masuk TNI, masuk Polri, bebas bagi atlet untuk memilihnya, tanpa tes. Silakan yang ingin menjadi Polri dan TNI, langsung diterima," ucapnya.  

Tak itu saja, terkait bonus rumah bagi para atlet, Syafruddin menegaskan telah disiapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Termasuk pengaturan mekanismenya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement