Kamis 30 Aug 2018 00:35 WIB

Kesempatan Terakhir Son Hindari Wajib Militer

Setiap warga negara Korsel wajib mengikuti dinas militer tak terkecuali Son.

Rep: MGROL110/ Red: Israr Itah
Son Heung-min
Foto: EPA-EFE/YONHAP SOUTH KOREA OUT
Son Heung-min

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Penyerang Tottenham Hospur, Son Heung-min, selangkah lagi mendapatkan tiket lolos dari kewajiban mengikuti dinas militer. Ini setelah ia membantu Korea Selatan (Korsel) mencapai final sepak bola putra Asian Games 2018.

Son mengambil cuti dari Liga Primer Inggris untuk bergabung dengan skuat Korsel pada Asian Games 2018 yang digelar di Jakarta-Palembang. Dia berpikir lebih baik untuk mengambil kesempatan ini daripada harus absen selama dua musim memperkuat Spurs. Setiap warga negara Korsel wajib mengikuti dinas militer tak terkecuali Son. 

Baca Juga

Saat melakoni laga semifinal di Stadion Pakansari, Rabu (29/8), Korsel berhasil mengandaskan Vietnam dengan skor 3-1. Dua gol Lee Seung-woo dan satu gol tambahan dari Hwang Ui-jo membuat sang juara bertahan Korea Selatan memimpin 3-0. Tran Minh Vuong membalas satu gol untuk Vietnam melalui tendangan bebas yang dieksekusi dengan baik pada menit ke-70.

Son diganti dua menit kemudian. Namun Vietnam tak mempu mengejar ketertinggalan. Selanjutnya Negeri Ginseng akan melakoni laga final kontra Jepang Sabtu (1/9) nanti.

Pemerintah Korsel selalu memberi penghargaan kepada peraih medali emas Asian Games dan medali Olimpiade dalam bentuk apa pun, termasuk pembebasan dari wajib militer selama 21 bulan. Jika gagal, Son harus melapor untuk mengabdi kepada negaranya dalam dua tahun ke depan.

Korsel menargetkan untuk meraih gelar kelima Asian Games di cabang sepak bola. Son yang absen saat turnamen akbar Asia 2014 lalu di rumah mereka sendiri, merasa sangat serius. Saking seriusnya dia bahkan tidak menonton siaran langsung rekan setimnya saat mengalahkan Manchester United 3-0 di Old Trafford awal pekan ini.

"Pertandingan sangat larut, sulit untuk ditonton tetapi saya sangat senang (untuk) tim saya," katanya, dikutip AP. Mengingat perbedaan zona waktu Indonesia dan Inggris, pertandingan itu berlangsung dini hari yang membuat pemain berusia 26 tahun ini tidak dapat menyaksikannya.

Menanggapi pertanyaan tentang pembebasan dinas militer, Son hanya mengatakan bahwa dia senang membuat sejarah yang akan menjadi situasi win-win bagi dirinya dan negaranya. Menjelang laga final nanti, Son juga menambahkan bahwa secara mental mereka lebih unggul dari pemain Jepang dan Uni Emirat Arab. Korsel semakin dekat untuk mendapatkan medali emas.

"Kami berjuang untuk itu, saya tidak perlu mengatakan apa pun. Kalian tahu, aku siap untuk itu... untuk membuat sejarah." kata Son.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement