Rabu 29 Aug 2018 15:49 WIB

Pevi Akui Keunggulan Atlet Skateboard Jepang

Saat melakukan trik terakhir Pevi jatuh dan hanya mendapatkan nilai 65.

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Endro Yuwanto
Dua skateboarder Indonesia Jason Dennis Lijnzaat dan Pevi Permana Putra (depan) berpelukan saat final taman putra Asian Games 2018 di arena roller sport Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (29/8).
Foto: ANTARA FOTO/INASGOC/Rahmad Suryadi
Dua skateboarder Indonesia Jason Dennis Lijnzaat dan Pevi Permana Putra (depan) berpelukan saat final taman putra Asian Games 2018 di arena roller sport Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (29/8).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Peraih medali perunggu nomor park putra cabang olahraga skateboard Asian Games 2018 Pevi Permana Putra mengakui keunggulan Jepang. Negeri Matahari Terbit meraih dua medali emas di skateboard putra melalui Kensuke Sasaoka dan Ike Keyaki di nomor park dan street putra.

"Tadi lawannya cukup berat ya dari Jepang. Jepang itu persiapannya sudah dua tahun, kami cuma enam bulan, (sementara) Jepang dua tahun. Jepang tadi yang main udah di tingkat dunia," kata Pevi kepada awak media, Rabu (29/8).

Pevi merupakan salah satu atlet unggulan Indonesia di cabang olahraga skateboard. Ia mengatakan, persiapan Jepang menuju Asian Games 2018 Jakarta-Palembang sebenarnya berlangsung lebih lama.

Atlet-atlet Jepang, lanjut Pevi, sudah menghadapi lawan-lawan di tingkat yang lebih tinggi. "Mereka stay di Amerika juga, bolak-balik Amerika-Jepang. Jadi memang mereka sudah sangat mahir menggunakan alat seperti ini di Jakabaring ini."

Pevi sempat berada di posisi pertama di percobaan pertama dengan meraih nilai 63.66. Tapi ia disusul oleh rekan senegara Jason Dennis Lijnzaat yang meraih poin 66.33 dan Kensuke yang meraih 75. Di percobaan kedua Pevi kembali mendapatkan nilai tinggi 67. Tapi lagi-lagi dikejar Jason dan Kensuke.

Pada percobaan ketiga Pevi berusaha mengejar untuk mendapatkan medali emas. Tapi saat melakukan trik terakhir Pevi jatuh dan hanya mendapatkan nilai 65. Tapi Pevi tetap puas dengan hasil yang ia raih karena sudah berusaha mempersembahkan hasil terbaik untuk Indonesia.

"Tadi di run (percobaan) ketiga mau mencoba lebih baik, mencoba mendongkrak jadi dapat emas, tapi sayang sekali memang takdirnya mendapatkan perunggu. Jadi berusaha, sangat-sangat berusaha untuk Indonesia, sudah berusaha tapi inilah yang terbaik yang bisa saya persembahkan untuk Indonesia," kata Pevi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement