REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting gagal mengikuti jejak rekannya, Jonatan Christie ke babak final Asian Games 2018. Di semifinalm Ginting kalah dari unggulan empat dari Cina Taipei, Chou Tien Chen, Senin (27/8).

Awal gim pertama berjalan sengit. Ginting tetap mempertahankan keunggulan angkanya dari 18-15 dan merebut gim pertama dengan 21-16.

Di gim kedua, juga kembali berjalan ketat. Setelah terus menempel hingga 7-7, Chou mampu unggul dengan 9-13. Namun perlahan-lahan, Ginting meraih angka dengan 12-14, 16-18, 17-19 dan menyamakan kedudukan dengan 19-19.

Chou mampu menyentuh game point lebih dulu dengan 19-20. Ginting tak menyerah dan memaksakan deuce dengan 20-20 dan bahkan berbalik match point dengan 21-20. Kemudian terjadi rally dan hampir saja Ginting memenangkan pertandingan.

Sayangnya bola terakhir yang dipukul Ginting ke luar lapangan. Kedudukan menjadi 21-21. Chou memanfaatkan pengalamannya untuk tetap tenang dan meraih dua angka beruntun dan mencuri gim kedua dengan 21-23. Gim ketiga terpaksa dimainkan.

Dalam kondisi yang masih tertekan, Ginting belum kembali ke puncak permainannya. Chou terus menekan dan unggul dengan 6-9 dan 7-11 di paruh gim. Ginting sempat menempel dengan 10-12. Chou tidak membiarkan Ginting mengembangkan permainannya. Keunggulan angka tetap dipertahankan hingga memenangkan pertandingan dengan 17-21.

Dengan kekalahan ini, Ginting harus puas menjadi semifinalis dan merebut medali perunggu. Di babak final, Chou akan melawan pemain Indonesia lainnya, Jonatan Christie.

Sementara itu, medali emas di ganda putra sudah dipastikan milik Indonesia. Setelah dua pasangan gandaa putra Indonesia bertemu di final yaitu Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Ikuti Whatsapp Channel Republika