Sabtu 25 Aug 2018 01:45 WIB

Milla Ingin Inasgoc tak Lagi Pakai Wasit Robert Shaun Evans

Luis Milla anggap wasit Robert Shaun Evan tak punya kualitas untuk memimpin laga.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Reiny Dwinanda
Ekspresi pemain timnas Indonesia seusai dikalahkan Uni Emirat Arab pada babak adu pinalti dalam pertandingan cabang sepakbola Asian Games 2018 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, Jumat (24/8).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Ekspresi pemain timnas Indonesia seusai dikalahkan Uni Emirat Arab pada babak adu pinalti dalam pertandingan cabang sepakbola Asian Games 2018 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, Jumat (24/8).

REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Pelatih sepak bola Indonesia U-23 Luis Milla Aspas mengimbau penyelenggara Asian Games 2018, Inasgoc, untuk tidak lagi menggunakan jasa Robert Shaun Evan sebagai wasit. Seruan itu ia lontarkan dengan tudingan Robert berlaku curang saat memimpin laga skuatnya kontra Uni Emirat Arab (UEA) di 16 besar Asian Games 2018, Jumat (24/8).

Menurut Milla, Robert tak punya kualitas untuk memimpin pertandingan Asian Games. Ia menganggap Robert punya andil dalam gagalnya Indonesia melaju ke perempat final Asian Games 2018.

“Wasit (Robert) sangat tidak puya level untuk memimpin pertandingan,” kata Milla usai laga di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat (Jabar) pada Jumat (24/8).

photo
Ekspresi pemain timnas Indonesia seusai dikalahkan Uni Emirat Arab pada babak adu pinalti dalam pertandingan cabang sepakbola Asian Games 2018 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, Jumat (24/8).

Milla juga menilai wasit dari Australia tersebut tak punya hati. “Dia tidak melihat perjuangan anak-anak muda yang sudah bekerja keras di lapangan. Dia tidak punya level,” ujar pelatih asal Spanyol tersebut.

Penilaian Milla atas kepemimpinan wasit baru kali ini dia utarakan. Selama satu setengah tahun melatih timnas Garuda, tak sekalipun Milla pernah mengkritik kepemimpinan wasit.

Kali ini, Milla murka. Ia merasa kemenangan timnya dirampok wasit. “Saya sangat marah. Saya sangat kecewa dengan wasit yang memimpin pertandingan,” sambung Milla

Indonesia memang kandas dari UEA saat laga 16 besar Asian Games, pada Jumat (24/8). Saat laga, Indonesia mampu bermain imbang 2-2 dari UEA. Tetapi, adu penalti memaksa Indonesia kandas 3-4 dari UEA lewat adu tendangan 12 pas.

Milla mengatakan, tak semestinya timnya kalah. Tapi kata dia, kecurangan wasit membuat timnya seperti dipaksa terhenti di babak 16 besar.

photo
Pelatih Sepakbola Indonesia, Luis Milla.

Milla mengungkapkan, saat laga babak pertama kontra UEA, penalti pertama ke gawang Andritany Ardhyasa saat menit ke-20 masih dapat diterima.

Akan tetapi penalti kedua pada menit ke-67 babak kedua, tampak janggal. “Penalti kedua tidak seharusnya terjadi. Karena jelas itu bukan pelanggaran,” kata Milla.

Penalti tersebut terjadi ketika wasit Robert menganggap Hansamu Yama Pranata menjatuhkan pemain UEA Shaheen Aldarmki di kotak 12 pas. Bukan cuma memberikan penalti, wasit Roberts bahkan memberikan kartu kuning kepada Hansamu.

Sebaliknya, Milla memerhatikan wasit tampak membiarkan sejumlah pelanggaran keras yang dilakukan pemain UEA terhadap penggawa Garuda. Bahkan, jatuhnya Stefano Lilipaly di areal pertahanan UEA menjelang pertandingan berakhir tak diganjar kartu merah.

“Di 25 menit terakhir, seharusnya UEA bermain dengan 10 orang karena pelanggaran keras, tapi wasit tidak menunjukkan kelasnya,” ujar Milla.

Kecurangan yang menghalangi timnas Indonesia di Asian Games tahun ini semakin lengkap karena menengok catatan penalti yang diberikan kepada skuatnya. Dua gol sepakan penalti UEA ke gawang Indonesia kali ini, menjadi hukuman 12 pas yang ketiga kalinya timnas Garuda dapatkan selama Asian Games. Satu penalti lainnya, terjadi saat Indonesia kandas 1-2 dari Palestina saat penyisihan Grup A.

Menurut Milla, tiga kali catatan 12 pas ke gawang Indonesia tak bisa diterima dengan pemahaman yang wajar. “Kita Tuan Rumah, tapi kenapa tim kita diperlakukan seperti ini. Hari ini kita dua kali mendapat penalti. Melawan Palestina, kita juga mendapat penalti,” ujar Milla.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement