Jumat 24 Aug 2018 09:07 WIB

Komentar Mantan Pelatih atas Performa Ginting

Kemampuan Ginting tidak jauh dari pemain Cina

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Joko Sadewo
Pebulutangkis Indonesia Anthony Sinisuka Ginting mengalami cidera pada pertandingan final cabang bulutangkis nomor beregu putra Asian Games 2018 melawan Cina di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Rabu (22/8).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pebulutangkis Indonesia Anthony Sinisuka Ginting mengalami cidera pada pertandingan final cabang bulutangkis nomor beregu putra Asian Games 2018 melawan Cina di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Rabu (22/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Nama Anthony Sinisuka Ginting menjadi perbincangan karena semangat bertandingnya di Asian Games. Meskipun mengalami kram otot, Ginting ingin menyelesaikan pertandingan. Hingga akhirnya pertandingan selesai dengan kekalahannya dari pemain Cina, Yuqi Shi di Istora Senayan, Jakarta pada Rabu (22/8).

Pelatih Ginting di klub semasa juniornya di SGS PLS, Iie Sumirat menanggapi performa Ginting. Menurut mantan atlet bulutangkis ini, Ginting mengalami kelelahan sehingga fisiknya terganggu.

"Kalau Pak Iie lihat, kemampuan secara teknik tidak jauh dari pemain Cina, kalahnya juga di gim ketiga dan sempat leading, tapi jadi ketinggalan dan akhirnya kalah," kata Pak Iie saat ditemui Republika di GOR Bulutangkis pribadinya di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (23/8).

Pertandingan rubber set Ginting melawan Jepang, menurutnya, menjadi salah satu alasan kram kaki yang memaksanya harus mundur. "Kemarin lawan Jepang ya (Kento) Momota, capek kalau rubber set, pas lawan Cina juga rubber set, ya sebetulnya capek sekali," jelas pria berusia 68 tahun ini.

Namun kelelahan itu tidak seharusnya menjadi alasan bagi pemain tingkat dunia sekelas Ginting. Menurutnya, kelelahan itu berpengaruh langsung pada mental dan motivasi Ginting.

"Jadi otomatis kalau fisiknya sudah down, sudah, mental, motivasi down, sampai istilahnya, menyerahnya," papar senior dari Lim Swie King ini.

Iie berpesan, perjalanan Ginting masih panjang, melihat usianya yang baru memasuki 22 tahun. "Masa emasnya atlet bulu tangkis itu kan umur 25 sampai 28, Ginting masih jauh perjalanannya," jelasnya.

Dia mengakui Ginting memang tidak menonjol saat masa junior. Namun dia mengetahui bahwa Ginting mampu untuk memiliki prestasi lebih dari sekarang.

"Dia kelebihannya punya teknik pukulan cukup bagus, footwork-nya cukup bagus. Jadi kelebihannya itu harus didukung fisik yang bagus. Kelihatan kemarin dia terlalu capek, akhirnya kakinya keram," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement