Rabu 22 Aug 2018 18:21 WIB

Lulut Gagal Tanding di Gulat karena Berat Badan Kurang

Turun di kelas 87 kg, pegulat asal Jawa Timur itu hanya berbobot 74 kg.

Foto bersama pengurus PP. PGSI periode 2018 - 2022 setelah dilantik oleh ketua umum KONI Pusat Tono Suratman.  Acara berlangsung Rabu (4/4) di Jakarta.  Hadir juga Pegulat Asian Games 2018.
Foto: dok. Istimewa
Foto bersama pengurus PP. PGSI periode 2018 - 2022 setelah dilantik oleh ketua umum KONI Pusat Tono Suratman. Acara berlangsung Rabu (4/4) di Jakarta. Hadir juga Pegulat Asian Games 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pegulat Indonesia Lulut Gilang Saputra gagal bertanding di nomor grego putra kelas 87 kg. Pasalnya, berat badan Lulut tidak memenuhi persyaratan untuk turun di nomor tersebut.

"Saat timbang badan beratnya tidak sampai batas minimal sehingga tidak bisa bertanding," ujar pelatih gulat Indonesia Fathur Rahman ketika ditemui di sela arena gulat Asian Games 2018 di Assembly Hall, JCC Jakarta, Rabu (22/8).

Turun di kelas 87 kg, pegulat asal Jawa Timur itu hanya berbobot 74 kg saat timbang berat badan terakhir beberapa jam sebelum pertandingan. Ia kurang 3,1 kg untuk memenuhi persyaratan.

Sesuai regulasi, kata Fathur, berat badan pegulat yang turun di kelas 87 kg harus di atas 77,1 kg dan tidak sampai melebihi 87 kg. Lantaran Lulut tak bisa bertanding, maka calon lawannya, Samat Shirdakov asal Kirgistan dinyatakan menang tanpa bertanding.

Menurut Fathur, kondisi Lulut terlihat kurang maksimal saat mengikuti latihan di Bulgaria bersama seluruh atlet yang tergabung dalam tim gulat Merah Putih. Selama hampir tiga bulan di sana, lanjut dia, berat badan Lulut naik turun. Bahkan usai kembali ke Tanah Air dan pemusatan latihan, tetap tidak ideal dan paling maksimal mencapai 75 kg. "Padahal kami sudah melakukan upaya, seperti cek ke dokter dan cek darah yang hasilnya normal, makan juga banyak, tapi tetap tidak bisa bertambah berat badannya," katanya.

Sementara itu, manajer tim gulat Indonesia Asian Games 2018, Gusti Randa, menyayangkan gagalnya Lulut bertanding karena faktor berat badan yang tidak sesuai dengan kelasnya. "Iya dia tidak jadi tanding, padahal saat persiapan di awal tidak masalah, mungkin juga karena faktor pikiran dan psikologis," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement