REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana menonton tim bulu tangkis putra Indonesia. Jonatan Christie dkk akan menghadapi Cina pada final beregu putra Asian Games 2018 di Istora Gelora Bung Karno Jakarta, Rabu (22/8) malam.
"Insya Allah nonton," kata Presiden seusai melaksanakan Shalat Idul Adha di Lapangan Tegar Beriman Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Jokowi beberapa kali menyaksikan langsung di arena perjuangan atlet Indonesia yang berpotensi meraih emas. Ia menjadi saksi mata Defia Rosmaniar (karate), Lindswell Kwok (wushu), dan Eko Yuli Irawan (angkat besok) mempersembahkan emas untuk Indonesia.
Presiden berharap para atlet Indonesia yang berlaga di Asian Games 2018 ini bisa mencapai target yang telah ditetapkan. Ia berharap para atlet berjuang maksimal untuk mencapai target tersebut.
"Kalau melesetnya lebih, nggak apa-apa. Kalau melesetnya kurang itu yang nggak boleh," katanya.
Presiden memuji perolehan medali yang diperoleh saat ini dan diharapkan bisa memotivasi atlet lainnya yang akan bertanding. Ia bersyukur Indonesia meraih emas terakhir dari angkat besi lewat Eko Yuli Irawan.
"Moga-moga hari ini tambah lagi, besok tambah lagi, besoknya tambah lagi. Kita harapkan itu karena targetnya tidak sedikit," katanya.
Tim bulu tangkis putra Indonesia melangkah ke laga final nomor beregu Asian Games 2018 setelah mengalahkan Jepang dengan skor 3-1 pada babak semifinal. Kemenangan disumbangkan oleh pasangan ganda Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Fajar Alfian/Muhmmad Rian Ardianto serta tunggal putra Jonatan Christie.
Sementara satu poin Jepang diperoleh dari Kento Mamato yang mengalahkan Anthony Ginting.