Selasa 21 Aug 2018 18:00 WIB

Ini Penyebab Popo Ario Gagal Sumbang Medali Downhill

Untungnya Indonesia tetap bisa mengamankan emas tersebut lewat Khoiful Mukhib.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Israr Itah
Atlet sepeda Indonesia, Popo Ario Sejati, mencoba lintasan pada latihan di Sebek, Gunung Pancar, Bogor. (ilustrasi)
Foto: Antara/Saptono
Atlet sepeda Indonesia, Popo Ario Sejati, mencoba lintasan pada latihan di Sebek, Gunung Pancar, Bogor. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Atlet balap sepeda gunung downhill Popo Ario Sejati gagal menyumbang medali pada Senin (20/8). Padahal ia digadang-gadang mempersembahkan emas dari nomor downhill putra. Untungnya Indonesia tetap bisa mengamankan emas tersebut lewat Khoiful Mukhib.

Popo tercatat tidak finis. Popo terjatuh saat mengendarai sepedanya di arena balap di Subang, Senin (20/8). Popo Ario langsung ditangani tim medis dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Hasan Sadikin untuk mendapatkan perawatan. Tim dokter yang bersiaga langsung memberikan penanganan.

Direktur Medis RSUP Hasan Sadikin dr. Nucki Nursjamsi mengatakan Popo Ario sudah mendapatkan perawatan oleh tim dokter spesialis. Popo terjatuh saat berlomba hingga mengalami patah tulang.

"Kondisinya secara umum baik, tapi ada patah tulang selangka kanan," kata Nucki kepada wartawan di RSUP Hasan Sadikin, Kota Bandung, Selasa (21/8).

Ia mengatakan akibat cedera patah tulang yang dialaminya, Popo harus dipasang pelat. Popo harus menjalani fisioterapi.

Menurutnya  perjuangan Popo dalam ajang Asian Games 2018 harus terhenti. Pasalnya, ia harus mendapatkan perawatan beberapa waktu hingga kondisinya pulih dan bisa beraktivitas seperti biasa lagi.

"Kalau atlet gizinya bagus standarnya di atas yang normal biasa. Kalau normal sebulan dua bulan baru sembuh, atlet bisa segera. Tapi bertahap ada proses rehabilitasi. Biasanya sesudah operasi nyerinya hilang sudah bisa gerakkan tangan, cuma nggak boleh angkat berat dulu," tuturnya.

Ia menyebutkan selama gelaran Asian Games dilaksanakan, RSUP Hasan Sadikin sudah memberikan perawatan dan pengobatan kepada para atlet dan ofisial yang mengalami cedera baik saat pertandingan ataupun latihan. Namun kasus Popo dinilai yang paling berat.

Popo diketahui terjatuh sekitar 150 meter jelang garis finis. Padahal Popo harusnya bisa menyumbang medali emas bagi Indonesia karena sudah unggul dibanding yang lainnya. Saat ini Popo masih dalam perawatan dan rencananya esok atau lusa diperbolehkan pulang.

Popo mendapatkan jaminan asuransi kecelakaan kerja dari BPJS Ketenagakerjaan. Seluruh biaya perawatan dicover BPJS Ketenagakerjaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement